KELOMPOK 7

KELOMPOK 7

Rabu, 23 Mei 2012


BAB VIII
MANUSIA DAN KESENIAN

Seni bersifat halus dan indah, yang menghasilkan karya bermutu dan penuh keindahan. Mereka disebut seniman atau seniwati. Koentjaraningrat membuat bagan tentang ruang lingkup kesenian :
Seni bangunan
Seni patung
Seni relief
Seni rupa                         ß           Seni lukis (gambar)
Seni rias                             à     Seni tari
Seni drama (termasuk seni pedalangan dan film)
 
Seni kerajinan
Seni olah raga
Seni vocal
Seni suara                                       ß           Seni instrumental
                                                                                                                Puisi
Seni sastra
                                    Prosa
Tujuan Menciptakan Seni
1.       Wawasan Seni
2.       Fungsi Seni : - Fungsi individual seni : - Memenuhi kebutuan jasmani dan fisik
- Memenuhi kebutuhan rohani dan emosional
- Fungsi sosial seni : - bidang rekreasi
- bidang pendidikan
- bidang keagamaan
- bidang komunikasi
3.    Kegunaan seni
a. Seni pakai atau terapan
b. Seni murni
4.    Fungsi seni
        Sebagai pemuas batin & dapat dimanfaatkan.
5.    Media seni
        a. Media seni rupa
b. Media seni sastra
c. Media seni tari
d. Media seni music
6.    Apresiasi seni
        Apresiasi adalah penghargaan terhadap hasil karya seni meliputi perasaan, nilai pengamatan, dan nilai penginderaan.
7.    Tujuan akhir dari apresiasi seni adalah :
        - menumbuhkan rasa seni pada diri sendiri
- mengembangkan rasa seni pada seseorang
- mengembangkan daya kreasi
- mengembangkan rasa estetis (keindahan)
- untuk mengembangkan dan menyempurnakan hidup
- menimbulkan nilai-nilai seni (artistik)
8.    Penilaian terhadap karya seni
        - Non obyektif
        - Obyektif
9.    Gaya yang digunakan oleh Penulis itu ada 2 macam, yaitu :
        1. Gaya perorangan
        2. Gaya meniru
10.  Aliran-aliran seni lukis
        1. Naturalistis
        2. Absrak
        3. Ekspresionisme
        4. Impresionisme
        5. Realistis
        6. Abstrak ekspresionisme

Perkembangan Seni Lukis Dunia
A.      Masa Renaissance
1.       Leonardo da Vinci (1452-1519)
Karya-karya da Vinci antara lain:
1.       Penyembahan Majusi (1481, lukisan)
2.       Trattato della pittura (buku seni dengan goresan penanya)
3.       Monalisa (lukisan Masterpiece)
4.       Penjamuan makanan terakhir (lukisan legendaris)
5.       Potret diri (lukisan)
6.       Santapan malam kudus gereja
2.       Michael Angelo (1475-1564)
Karya-karyanya adalah:
1.       David, Nabi Musa, dan Budak (patung)
2.       Penciptaan Adam (lukisan dinding)
3.       Bunda Maria
4.       Pieta (pahatan) menggambarkan Maria sedang memangku Yesus di Vatican, Roma.
5.       Konstruksi menara gereja Santo Petrus di Roma
6.       Paus Yulius II
7.       Madonna dari Foligno
3.       Raffael Santi (Sanzio)
Karyanya adalah:
a.       Ibu dan Anak (lukisan)
b.      Lukisan potret , Fresco di Vatican
c.       Bunda Maria (Madonna) mengendong bayi Isa
B.      Lukisan Zaman Barok (Baroque)
1.       Peter Paul Rubens
Karyanya adalah :
1.       Lukisan tubuh manusia penuh dengan otot-otot serta perkasa.
2.       Lukisan gaya realism
2.       Frans Hals
Karyanya lukisan orang, kumpulan perwira tinggi, pembesar negeri dan rakyat banyak.
3.       Rembrand Van Rijn (1607-1669)
Pelukis Belanda dengan karyanya The Nigt wacht dan Etsa.
C.      Seni Zaman Rococo
Tokohnya adalah Jean Antoine Watteau. Ciri gaya Rococo adalah membawa siakp-sikap yang berkehendak pada kehendak kosong, berlebihan, dan dibuat-buat.

Perkembangan Seni Lukis (seni rupa) di Indonesia
A.      Masa Perintis Seni Rupa Modern Indonesia
1.       Masa Seni Raden Saleh Syarif Budiman
Judul-judul lukisannya adalah:

1.       Kampong
2.       Orang berjalan kaki
3.       Sebuah jalan di desa
4.       Berburu menjangan di Jawa
5.       Berburu banteng di Jawa
6.             Antara hidup dan mati
7.             Perkelahian singan dan macan merebut seekor kuda
8.             Binatang buas

2.       Masa Indonesia Jelita
Pelukis-pelukis yang terkenal adalah :

1.       Abdullah Suryo Subroto (Ayah Basuki Abdullah)
2.       Raden Mas Pri Ngadi
3.       Wahidi
4.       Basuki Abdullah
5.       Rudolf Bonet/Bonnet
6.       Le Mayeur
7.       De Zentje
8.       Adolf
9.       WalterSpies
10.   Van Frank
11.   Lokatelli
12.   Theomeiyer
13.   Stasscher
14.   Dake
15.   Sayern
16.   Sukardji
17.   Gunadi
18.   Ermast

3.       Periode Persatuan Ahli Gambar Indonesia
Didirikan tanggal 23 Oktober 1938 diketuai Agus Djaya dan sekertarisnya S. Soedjojono anggotanya adalah Abdul Salam, G.A. Soekirno, Emeria Ateng Rusyaa, Oton Lakmana dll.
4.       Periode Pendudukan Jepang
Pelukisnya adalah Basuki Abdullah, Affandi, Kartana Yuda Kusomo, Nyoman Ngedon, Ki Hajar Dewantara, K.H. Mas Mansyur, Soekarno, Hatta, Agus Djaya, Hendra Gunawan, Henk Ngantunk, dan Otto Djaya.
5.       Periode Pendirian Sanggar-sanggar (1945-1950)
1.       Sanggar “Seniman Masyarakat” (1946)
2.       Sanggar “Indonesia Muda” (SIM)
3.       Sanggar “Prabangkara”
4.       Perkumpulan “Angkatan Seni Rupa Indonesia”
5.       Seniman Muda Indonesia
6.       Gabungan Pelukis Indonesia di Jakarta
6.       Perkembangan Seni Rupa (lukis) Setelah Tahun 1950-an
a.       Berdirinya “Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI)
b.      Berdirinya “Balai Perguruan Tinggi Guru Gambar”
7.       Masa Seni Rupa Baru Indonesia
Berdirinya Kelompok Seni rupa Baru Indonesia (KSRBI) pada tahun  1971.
8.       Pelukis Maestro Indonesia
Antara lain Rudy Pranajaja, Basuki Abdullah, R.A.S Sudjojono, Gambir Anom, Dullah, Lee Man Fong, Soerono Hendranoto, Widayat, Koempoel, Moerdowo dll.

Puisi
                Puisi adalah sajak, karangan yang bermakna akan tetapi tidak semua yang bermakna itu puisi. Cirri-ciri sastra:
1.       Diuraikan secara subyektif dalam pehamanan atau penulisan
2.       Karya sastra adalah karya yang imajinatif
3.       Karya sastra adalah otonom
4.       Karya sastra mengandung makna lebih
5.       Karya sastra yang agung, besar, akan tetapi abadi
6.       Karya sastra, bila bukunya berjudul novel, puisi, cerpen
Kerangka Dasar Mengapresiasi Sastra:
1.       Nilai budaya Indonesia
2.       Usaha Dasar
3.       Pembinaan dan pnegembangan bahasa
4.       Pembinaan dan upaya bahasa daerah untuk ditingkatkan
Fungsi Sastra Bagi Suatu Bangsa:
1.       Mendokumentasikan segala segi kehidupan bangsa baik yang bersifat jasmani maupun rohaniah
2.       Memberikan arah terhadap cita-cita suatu bangsa generasi satu ke generasi berikutnya.
3.       Memperteguh rasa kepribadian bangsa
4.       Sebagai sumber penyelidikan adat istiadat kebudayaan suatu bangsa
5.       Menjadi sumber sejarah penelitian suatu bangsa.
Unsur keindahan dalam seni sastra:
1.       Plastik bahasa
2.       Langgam bahasa
3.       Gaya bahasa
4.       Pemilihan kata yang tepat

Teater Modern
                Ciri-ciri Teater Modern:
1.       Gaya Konvensi Realis
a.       Ilusionistis
b.      Pemeranan atau lakon yang wajar
c.       Alur cerita yang logis
2.       Gaya Realisme Sosialistis Brect
a.       Epik artinya berpikir realis
b.      Berefek alienasi
c.       Gaya Antonin Artaud

Teater Nasional Indonesia
Ciri-cirinya:
                Terpadunya berbagai teater rakyat yang mendapat akulturasi dari teater rakyat.
Fungsi Teater, antara lain:
1.       Untuk upacara adat (ritual)
2.       Untuk hiburan

Beda Teater dengan Drama dan Sandiwara
Unsur-unsur Teater:

1.       Tubuh
2.       Gerak
3.       Suara
4.       Bunyi
5.       Rupa
6.       Cerita

Kata teater bermula dari istilah “theatron” yang berarti:
1.       Gedung pertunjukan
2.       Publik, auditorium
3.       Karangan tonil

Sejarah Perkembangan Teater Indonesia
A.      Asal kata teater
Arti teater secara luas antara lain menyangkut:
1.       Gedung pertunjukan atau tempat kegiatan seni dilakukan.
2.       Publik atau auditorium.
3.       Karangan tonil atau cerita yang mengisi kegiatan.
B.      Asal Mula Sejarah Teater Dunia
Sejarah awal mula teater, berasal dari Raja Pericles, seorang raja pencinta ilmu pengetahuan dan seni. Beliau pada tahun 1600 sampai 1200 S.M. di zaman Yunani kuno membangun sebuah gedung pertunjukkan tertutup yang disebut “Odeon” dari bahan kayu, dan juga atas jasanya berhasil pula didirikan panggung terbuka di “Epiddurus” yang dapat menampung sekitar 1500 penonton, di mana penonton pria dan wanita dipisahkan. Pada zaman Romawi kuno, dibuktikan dengan ditemukannya “Amphitheater” yang diperkirakan sekitar abad ke-5 S.M dan direnovasi pada abad ke-15M, yang berkapasitas (daya tamping) 40.000 s.d 50.000 penonton.
C.      Teater pada masa Jawa kuno
Salah satu yang sering diberitahukan pada masa Jawa kuno, yaitu wayang ringgit, wayang wong, dan wayang purwa. Ceritanya seputar cerita Ramayana, Mahabharata, Sumber Susastra, Supraba duta, Smarabahnaa, Boma, dan Bismara kumara.
a.       Jenis-jenis Teater Rakyat
a.       Teater rakyat Jawa Timur
Jenis teater yang bertolak dari sastra lisan yang dituturkan dan belum dipentaskan secara komplit (paling sederhana)
b.      Teater rakyat Jawa Barat
Teater rakyat Jawa Barat meliputi Ronggeng gunung, topeng Blantah, Ubrud, topeng Banyet (Krawang-Bekasi).
c.       Teater rakyat Jawa Tengah dan Yogyakarta
d.      Teater rakyat Riau
e.      Teater rakyat Betawi
b.      Teater Kraton
Cirinya untuk memenuhi kebutuhan istana, tahap perkembangan lebih tinggi dalam pengertian lebih evolusioner, bila dibandingkan dengan kesenian rakyat, bersifat formal, halus dan terikat aturan yang tepat menampilkan serba keprotokoleran, ditampilkan untuk kepentingan suci atau sacral.
c.       Teater Modern
Teater modern adalah “hasil cipta, rasa dan karsa orang-orang maju, yang diciptakan dari kota, oleh kota, dan untuk penduduk kota.
1.       Masa perintis Teater Modern
-          Teater Bangsawan
-          Teater Stambul
-          Teater Opera
2.       Masa Kebangkitan Teater Modern
-          Teater Miss Robert Orion atau Oreon
-          Teater Dardanella Opera
-          Teater/ awal teater modern Indonesia
3.       Masa Perkembangan Teater Modern
-          Teater zaman Jepang
-          Teater tahun 50-an
-          Teater tahun 60-an
4.       Masa Teater Mutakhir

Perkembangan Seni Tari Dunia
1.       Seni Tari Klasik Yunani
Seni tari klasik Yunani merupakan sumber inspirasi kebudayaan Barat Perwatakan tari Yunani, sesudah masa Homerus, ialah bahwa pendidikan bangsa Yunani terpusat pada retorika dan perbuatan keberanian, kesenian, dan pengobatan.
2.       Seni Tari Klasik India
Kepercayaan klasik bangsa Hindu menyatakan bahwa dunia semesta terjadi karena gerak tari Dewa Syiwa. Perwatakan tari India sesuai dengan pendidikan tradisionalnya mengarah ke tujuan akhir “Nirwana” (surga) yang dapat dicapai lewat kebijakan dan pengawasan tingkah laku pribadi.
3.       Seni Tari Klasik China
        Seperti tari SInga “Barongsai” Cina dan tari naga “Liong” Cina.
4.       Seni Tari Klasik Jepang
        Contohnya Tari naga Jepang.
5.       Seni Tari Mesir Kuno
        Dewa tari mereka adalah “Baal” dipelajari oleh “Ruth St. Denis”.
6.       Seni Tari Klasik Tibet
7.       Seni Tari Klasik Yahudi
Contohnya adalah Tari Sahara.

Perkembangan Seni Tari di Eropa

1.       Prancis (abad ke-16)
Lahirlah Ballet.
2.       Spanyol (abad ke-17)
Lahirlah Sarabande.
3.       Polandia (abad ke-18)
Lahirlah Polonaise.
4.       Italia (abad ke-19)
Lahirlah Tarantella.
5.       Inggris
Lahirlah Gigue.
6.       Jerman
Lahirlah Galop.


Tari Pesta Barat
1.       Ballroom dance
2.       Rythem Dance
3.       Hot Dance

Sejarah Perkembangan Seni Tari Indonesia
1.       Zaman Majapahit (1333 – 1369 M)
2.       Zaman Kerajaan Padang (1547 – 1582)
3.       Sultan Hamengku Buwono I (1746 – 1755)
4.       Pangeran Soerjadiningrat
5.       Perguruan Taman Siswa
6.       I Mario menciptakan Tari Kebyar
7.       Lahirnya Para Perintis Seni Tari Indonesia
8.       Pertengahan bulan Juli 1947
9.       Pertukaran Seni tari antardaerah antara Yogayakarta, Solo dan Bandung di Yogyakarta
10.   Pengiriman misi kesenian I ke luar negeri RRC tahun 1954
11.   Uji coba kreasi baru Wisnoe Wardhana
12.   Studi Banding
13.   Nyonya Kaisola di Jakarta
14.   Pusat Latihan Tari Bagong Kussudiarjo
15.   Seksi kesenian dan kontingen Yogyakarta Wisnoe Wardhana
16.   Pergelaran seni tari Farida Utoyo
17.   Pameran Terapung Indonesia
18.   Konservatori Karawitan Surakarta, Bali, Bandung
19.   Pemerintah RI mendirikan KONRI
20.   Organisasi Irama Citra
21.   Pementasan drama tari Nusa Pertiwi
22.   Drama tari “Topeng Keris Empu Gandring”
23.   Akademi Tari Wisnoe Wardhana berdiri tanggal 22 Maret 1963
24.   Berdirinya Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI)
25.   Expo 72
26.   Munculnya Huriah Adam
27.   Tokoh Balet Indonesia “Tanneke Burki”
28.   Di Jakarta dalam Ballroom dances, HIM Damsyik
29.   Institut Kesenian Wisnoe Wardhana tahun 1972
30.   Rombongan seni Kraton Yogayakarta ke luar negeri tahun 1975
31.   Soedarso Pringgoboto menciptakan tari prosesi candi Borubudur.
32.   Kebangkitan seni tari klasik Tradisional.
33.   Padepokan tari Bagong Kussudiarjo
34.   Berdiri Institut Seni Tari Indonesia (ISI) Yogyakarta
35.   W.S Rendra dengan teater “Minikata”
36.   Irama Jaipongan tahun 1983

Nama-nama Tari Daerah di Indonesia
1.       Daerah Istimewa Aceh = tari saman
2.       Sumatera Utara = tari tortor
3.       Sumatera Barat = tari payung
4.       Sumatera Selatan = tari sriwijaya
5.       DKI Jakarta = tari lenong
6.       Jawa Barat = tari srikandi
7.       Jawa Tengah = tari gambyong
8.       Yogyakarta = tari golek
9.       Jawa Timur = tari manuk beri
10.   Bali = tari baris
11.   Nusa Tenggara Timur = tari selendang
12.   Timor-timur =tari tebe
13.   Maluku = tari perisai
14.   Kalimantan Barat = tari hivaar pevitang
15.   Kalimantan Tengah = tari kinyah bawi
16.   Kalimantan Selatan = tari radab rahayu
17.   Kalimantan Timur = tari gong
18.   Sulawesi Utara = tari kolintang
19.   Sulawesi Tenggara = tari malulo
20.   Sulawesi Selatan = tari pakarena
21.   Sulawesi Tengah = tari madondi
22.   Toraja = tari mabadong
23.   Jambi = tari sirih pekasih
24.   Bengkulu = tari randaian takedan
25.   Riau = tari japin hantak kaki
26.   Nusa Tenggara Barat = tari barong tengkok
27.   Lampung = tari bedana kosambi


1 komentar:

  1. Terima kasih gan atas informasi nya

    jangan lupa juga kunjungi situs kami di

    http://stisitelkom.ac.id

    BalasHapus