KELOMPOK 7

KELOMPOK 7

Rabu, 23 Mei 2012


BAB X
MANUSIA DAN DEMOGRAFI
A.      Latar Belakang Demografi
Kata demografi berasal dari bahasa Yunani yang berarti “Demos” adalah rakyat atau penduduk dan “Grafein” adalah menulis. Jadi, demografi adalah tulisan atau karangan mengenai penduduk.
Demogarfi mempelajari struktur dan proses penduduk di suatu wilayah. Struktur penduduk meliputi jumlah persebaran, dan komposisi penduduk.
Untuk mendapatkan data jumlah penduduk suatu Negara atau daerah dibuat sistem pengumpulan data penduduk, yaitu Sensus Penduduk atau Cacah Jiwa digunakan untuk struktur penduduk dan dilaksanakan pada waktu tertentu.
B.      Pengertian Demografi
Demografi merupakan studi ilmiah tentang kependudukan, utamanya yang berkaitan dengan jumlah atau size penduduk, struktur serta perkembangannya (Kamus United Nations Multilingual Demograpic)
C.      Demogarfi Indonesia
Indonesia memiliki jumlah penduduk sebesar 245 juta jiwa, menjadikan Negara ini Negara dengan penduduk terbanyak ke-4 di dunia. Pulau Jawa merupakan salah satu daerah terpadat di dunia, dengan lebih dari 107 juta jiwa tinggal di daerah dengan luas sebesar New York.
D.     Dividen Demografi Pacu Pertumbuhan
Indonesia akan memanfaatkan dividen demografi untuk memacu pertumbuhan ekonomi. Bila masa transisi demografi itu lewat, Negara akan kehilangan momentum. Dividen demografi bisa digunakan dalam memacu pertumbuhan ekonomi lebih cepat daripada tahun sebelumnya. Ini faktor positifnya. Dividen demografi merupakan suatu produk yang tidak selalu terjadi. Kebetulan saat ini terjadi di Indonesia hingga 2025. Dalam dividen demografi, orang yang pekerja atau kelompok produktif meningkat jika dibandingkan dengan orang yang jadi beban dari orang produktif.
E.      Kualitas Manusia Kunci Dividen Demografi
Untuk menangkap dividen demografi, penduduk usia produktif jangan dibiarkan hanya bekerja menjadi buruh. Indonesia berpeluang menikmati keuntungan ekonomi dari struktur umur penduduk atau dividen demografi pada 2020-2030. Pasalnya, ketika itu, jumlah orang yang bekerja atau kelompok usia produktif (15-65 tahun) meningkat jika dibandingkan dengan orang yang menjadi beban orang produktif.
Upaya  yang dilakukan adalah dengan menyediakan lapangan kerja sesuai dengan tingkat kemampuan masyarakat produktif. Lapangan kerja itu diberikan dengan mendirikan industri padat karya yang minim tekhnologi tinggi sehingga angkatan kerja yang kini hanya sesuai untuk pekerjaan kasar dapat tertampung. Industri itu juga harus diberi intensif, misalnya dalam bentuk pengurangan pajak, agar tertarik masuk pasar industri padat karya.
a.      Pertumbuhan 10%
Dengan pembenahan selama 10 tahun, dividen demografi akan memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi hingga 10%.
F.       Kemiskinan (Social Demografi)
Dalam ekonomi kependudukan dikenal istilah transisi demografi, dan dapat dikaitkan dengan fenomena kemiskinan. Pada tahap pertama transisi demografi, angka kematian dan kelahiran sangat tinggi. Tahap kedua, adanya berbagai penemuan di bidang kesehatan menyebabkan masyarakat mengalami better living standard. Akibatnya angka kematian menurun, namun angka kelahiran tetap tinggi. Tahapan selanjutnya yang harusnya terjadi ialah karena angka kematian rendah, maka orang akan cenderung membatasi kelahiran (tidak perlu “cadangan anak”), sehingga angka kelahiran pun turun.

KESIMPULAN
Dari penjelasan yang telah diuraikan dalam bab-bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan manusia. Meliputi di dalamnya ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan. Analisis kpendudukan dapat merujuk masyarakat secara keseluruhan atau kelompok tertentu yang didasarkan kriteria seperti pendidikan, kewarnegaraan, agama, atau etnisitas tertentu.


BAB XI
MANUSIA DAN LINGKUNGAN

A.      Pengertian Demografi dan Problematikanya dalam Meningkatkan Kesejahteraan Penduduk
1.       Pengertian Demografi
Istilah demografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu Demos yang berarti rakyat atau penduduk dan Grafein yang berarti menulis. Demografi didefinisikan oleh beberapa ahli seperti:
-          Achille Guillard
-          Donald J. Bogue
-          Johan Suszmilch
-          George W. Barclay
-          Philip M. Hauser dan Dudley Duncan
-          D.V. Glass
Jadi demografi adalah ilmu yang mempelajari persoalan dan keadaan perubahan-perubahan penduduk atau dengan perkataan lain, segala hal yang berhubungan dengan komponen perubahan tersebut seperti kelahiran, kematian, migrasi, sehingga menghasilkan suatu keadaan dan komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin tertentu.
2.       Problematika Demografi dalam Meningkatkan Kesejahteraan Hidup Manusia
Ada tiga problematika demografi yang merupakan bagian penting dari penduduk, yaitu:
a.       Dinamika kependudukan
b.      Komposisi penduduk
c.       Besar dan persebaran penduduk
3.       Demografi Formal
Demografi formal merupakan analisis pola-pola, jumlah, susunan, komposisi dan distribusi penduduk yang timbul dari hubungan di antara berbagai variabel demografi.
4.       Sosiologi Demografi
Sosiologi demografi memberikan pengertian yang mendalam terhadap pertanyaan ilmiah dalam bidang sosial yang ada hubungannya dengan sebab-musahab dari pola-pola penduduk dan proses kependudukan. Unsur integral dari sistem kependudukan meliputi:
1)      Struktur penduduk
2)      Komposisi penduduk
3)      Distribusi penduduk
5.       Hakikat Manusia sebagai Objek dan Subjek Lingkungan
Dalam pengkajian masalah kemanusiaan, manusia menempati posisi ganda, artinya manusia tidak hanya sebagai subjek (pelaku), tetapi juga sebgaai objek (sasaran). Tema pengkajian masalah kemanusiaan diarahkan pada:
a.       Diri manusia sendiri dan nila-nilai kemanusiaan
b.      Hubungan manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan alam, dan hubungan manusia dengan Tuhan.
6.       Manusia, Lingkungan Alam, dan Lingkungan Sosial Budaya
Lingkungan sosial budaya adalah sejumlah manusia yang hidup berkelompok dan saling berinteraksi secara teratur guna memenuhi kepentingan bersama agar manusia dan budayanya dapat berkembang dengan sempurna, dia harus hidup bersama manusia lain. Yang disebut manusia bermasyarakat merupakan cara memfungsikan budaya dengan interkasi secara teratur antar sesamanya seingga kepentingan bersama dapat terpenuhi secara wajar dan sempurna.
7.       Pengaruh Timbal Balik anatara Kondisi Lingkungan Alam dan Kondisi Seni Budaya
Kecintaan manusia terhadap lingkungan merupakan faktor pembangkit daya kreativitas untuk menciptakan suatu karya baru yang lebih bermanfaat. Hubungan alam dan lingkungan terlaksana secara erat dengan prinsip manusia ditentukan oleh alam dan lingkungannya dalam hal bagaimana dia mesti hidup dan mencari hidup.
B.      Pertumbuhan dan Pertambahan Penduduk Indonensia
1.       Pertumbuhan Penduduk
a.       Kelahiran
1)      Tingkat kelahiran
2)      Angka kelahiran umum
b.      Kematian
1)      Tingkat kematian (mortalitas)
2)      Angka kematian menurut umur (ASDR)
3)      Angka kematian bayi
c.       Migrasi
Migrasi adalah perpindahan penduduk yang dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1)      Migrasi keluar atu emigrasi
2)      Migrasi masik atau imigrasi
2.       Pertambaan Penduduk
a.       Pertambahan penduduk sosial
b.      Pertambahan  penduduk alami
c.       Pertambahan penduduk migrasi
Negara yang paling cepat pertumbuhan penduduknya adalah Negara yang sedang berkembang sehingga menimbulkan banyak masalah kependudukan yang sulit untuk diatasi.
Pertumbuhan penduduk yang cepat atau tidak terkendalikan pada suatu saat akan melampaui daya dukung lingkungan, yaitu kemampuan suatu daerah untuk mendukung sejumlah manusia tertentu pada tingkat kehidupan yang wajar. Masalah yang ditimbulkan oleh pertumbuhan dan pertambahan penduduk yang cepat antara lain:
1.       Kelebihan tenaga kerja
2.       Kesulitan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat
C.      Mortalitas, Fertilitas, Perhitungan, dan Pertambahan Penduduk
1.       Mortalitas (Kematian)
Mortalitas adalah keluarnya penduduk yang terjadi karena kematian. Konsep mortalitas adalah sebagai berikut:
a.       Lahir hidup (live birth)
b.      Mati (death)
c.       Lahir mati (fatal death)
a.       Angka kematian dasar
b.      Angka kematian menurut umur
2.       Fertilitas (Kelahiran)
Fertilitas adalah masuknya individu ke dalam populasi melalui kelahiran. Fertilitas sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata dari seorang wanita atau sekelompok wanita. Fertilitas mencakup peranan kelahiran pada perubahan penduduk, sedangkan natalitas mencakup peranan kelahiran pada perubahan penduduk dan reproduksi manusia.
a.       Lahir hidup (live birth)
b.      Lahir mati (still birth)
c.       Abortus
d.      Masa reproduksi (childbearing age)
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Fertilitas
Menurut Kingsley Davis dan Judith Blake
Tiga tahap penting dari proses reproduksi adalah:
1.       Tahap hubungan kelamin
2.       Tahap konsepsi
3.       Tahap kehamilan
Perhitungan penduduk dapat dirumuskan menjadi:
P = (L-M) + (I – E)
Keterangan :
P : jumlah pertambahan penduduk
L : Jumlah kelahiran
M : Jumlah kematian
I : Jumlah Imigrasi
E : Jumlah Emigrasi
Akibat dari ledakan penduduk tersebut dapat menimbulkan beberapa masalah seperti :
-          Keadaan kehidupan penduduk terus menurun.
-          Banyak terjadi pengangguran akibat lapangan kerja yang tidak seimbang dengan tenaga kerja yang tersedia.
-          Kurang terpenuhinya kebutuhan air minum, penerangan listrik, perumahan, dan bahan makanan.
-          Pendapatan rata-rata penduduk relatif rendah.
Pengendalian masaah diatas dapat dilakukan dengan cara:
-          Menggiatkan usaha transmigrasi
-          Memajukan pendidikan
-          Meningkatkan bidang pertanian
-          Peningkatan semua hasil produksi peternakan, perikanan, dan kehutanan.
-          Melaksanakan program Keluarga Berencana
Masalah Ekonomi Dunia
Pada tahun 1978, Thomas Robert Malthus, seorang ahli ekonomi berkebangsaan Inggris yang hidup dari tahun 1766-1834 mempermasalahkan perkembangan penduduk dunia. Dia berpendapat bahwa kelaparan, penyakit, dan perang adalah pengendali dari kepesatan pertumbuhan penduduk dunia. Ia juga berpendapat “pertumbuhan penduduk berlaku seperti deret ukur, dan pertamabhan bahan pemuas kebutuhan seperti deret hitung. Maksudnya bahwa pertumbuhan penduduk sangat cepat, tidak seimbang dengan pertumbuhan ekonomi yang sangat lambat.
Keadaan Ekonomi dalam Masa Demokrasi Terpimpin (Sistem Ekonomi Terpimpin)
Krisis moneter terjadi karena nilai tukar mata uang mengalami depresiasi (merosot terhadap mata uang Dollar). Akibat krisis ekonomi:
1.       Kemiskinan.
2.       Meningkatkan pengangguran.
3.       Semakin kuatnya Negara birokrasi bersifat nepotisme dan feodal.
4.       Membesarkan golongan minoritas.
5.       Adanya dualisme sosial.
Cara mengatasi krisis moneter:
1.       Memfungsikan uang sebagai alat tukar.
2.       Mata uang emas dan perak sehingga nilai nominal dan nilai intrinsiknya akan menyatu.
3.       Memperlakuakan uang tidak dengan sistem ribawi.
4.       Menciptakan sistem ekonomi yang bebas dari bunga alias bunga sama dengan nol.
D.      Analisis Dampak LIngkungan dan Analisis Resiko Lingkungan
1.       Analisis Dampak Lingkungan
AMDAL dimaksudkan sebagai alat untuk merencanakan tindakan preventif terhadap kerusakan lingkungan yang mungkin akan ditimbulkan oleh suatu aktivitas pembangunan yang sedang direncanakan.
2.       Analisis Resiko Lingkungan
ARL digunakan untuk mengelola resiko lingkungan, pada umumnya sesuai untuk pelaksanaan audit lingkungan.
3.       Kerusakan Lingkungan Hidup
Kerusakan lingkungan hidup disebabkan oleh dua hal yaitu:
1.       Rendahnya pendapatan dan besarnya kemiskinan.
2.       Kalangan pendapatan tinggi dengan gaya hidup yang boros dalam penggunaan Sumber Daya Alam (SDA)
Kerusakan lingkungan hidup dapat pula terjadi karena sikap acuh tak acuh terhadap sampah dan limbah yang dapat menggangu stabilitas ekosistem. Limbah yang dimaksud adalah:
a.       Limbah industri
b.      Limbah pertanian
c.       Limbah pemukiman

BAB VIII
MANUSIA DAN KESENIAN

Seni bersifat halus dan indah, yang menghasilkan karya bermutu dan penuh keindahan. Mereka disebut seniman atau seniwati. Koentjaraningrat membuat bagan tentang ruang lingkup kesenian :
Seni bangunan
Seni patung
Seni relief
Seni rupa                         ß           Seni lukis (gambar)
Seni rias                             à     Seni tari
Seni drama (termasuk seni pedalangan dan film)
 
Seni kerajinan
Seni olah raga
Seni vocal
Seni suara                                       ß           Seni instrumental
                                                                                                                Puisi
Seni sastra
                                    Prosa
Tujuan Menciptakan Seni
1.       Wawasan Seni
2.       Fungsi Seni : - Fungsi individual seni : - Memenuhi kebutuan jasmani dan fisik
- Memenuhi kebutuhan rohani dan emosional
- Fungsi sosial seni : - bidang rekreasi
- bidang pendidikan
- bidang keagamaan
- bidang komunikasi
3.    Kegunaan seni
a. Seni pakai atau terapan
b. Seni murni
4.    Fungsi seni
        Sebagai pemuas batin & dapat dimanfaatkan.
5.    Media seni
        a. Media seni rupa
b. Media seni sastra
c. Media seni tari
d. Media seni music
6.    Apresiasi seni
        Apresiasi adalah penghargaan terhadap hasil karya seni meliputi perasaan, nilai pengamatan, dan nilai penginderaan.
7.    Tujuan akhir dari apresiasi seni adalah :
        - menumbuhkan rasa seni pada diri sendiri
- mengembangkan rasa seni pada seseorang
- mengembangkan daya kreasi
- mengembangkan rasa estetis (keindahan)
- untuk mengembangkan dan menyempurnakan hidup
- menimbulkan nilai-nilai seni (artistik)
8.    Penilaian terhadap karya seni
        - Non obyektif
        - Obyektif
9.    Gaya yang digunakan oleh Penulis itu ada 2 macam, yaitu :
        1. Gaya perorangan
        2. Gaya meniru
10.  Aliran-aliran seni lukis
        1. Naturalistis
        2. Absrak
        3. Ekspresionisme
        4. Impresionisme
        5. Realistis
        6. Abstrak ekspresionisme

Perkembangan Seni Lukis Dunia
A.      Masa Renaissance
1.       Leonardo da Vinci (1452-1519)
Karya-karya da Vinci antara lain:
1.       Penyembahan Majusi (1481, lukisan)
2.       Trattato della pittura (buku seni dengan goresan penanya)
3.       Monalisa (lukisan Masterpiece)
4.       Penjamuan makanan terakhir (lukisan legendaris)
5.       Potret diri (lukisan)
6.       Santapan malam kudus gereja
2.       Michael Angelo (1475-1564)
Karya-karyanya adalah:
1.       David, Nabi Musa, dan Budak (patung)
2.       Penciptaan Adam (lukisan dinding)
3.       Bunda Maria
4.       Pieta (pahatan) menggambarkan Maria sedang memangku Yesus di Vatican, Roma.
5.       Konstruksi menara gereja Santo Petrus di Roma
6.       Paus Yulius II
7.       Madonna dari Foligno
3.       Raffael Santi (Sanzio)
Karyanya adalah:
a.       Ibu dan Anak (lukisan)
b.      Lukisan potret , Fresco di Vatican
c.       Bunda Maria (Madonna) mengendong bayi Isa
B.      Lukisan Zaman Barok (Baroque)
1.       Peter Paul Rubens
Karyanya adalah :
1.       Lukisan tubuh manusia penuh dengan otot-otot serta perkasa.
2.       Lukisan gaya realism
2.       Frans Hals
Karyanya lukisan orang, kumpulan perwira tinggi, pembesar negeri dan rakyat banyak.
3.       Rembrand Van Rijn (1607-1669)
Pelukis Belanda dengan karyanya The Nigt wacht dan Etsa.
C.      Seni Zaman Rococo
Tokohnya adalah Jean Antoine Watteau. Ciri gaya Rococo adalah membawa siakp-sikap yang berkehendak pada kehendak kosong, berlebihan, dan dibuat-buat.

Perkembangan Seni Lukis (seni rupa) di Indonesia
A.      Masa Perintis Seni Rupa Modern Indonesia
1.       Masa Seni Raden Saleh Syarif Budiman
Judul-judul lukisannya adalah:

1.       Kampong
2.       Orang berjalan kaki
3.       Sebuah jalan di desa
4.       Berburu menjangan di Jawa
5.       Berburu banteng di Jawa
6.             Antara hidup dan mati
7.             Perkelahian singan dan macan merebut seekor kuda
8.             Binatang buas

2.       Masa Indonesia Jelita
Pelukis-pelukis yang terkenal adalah :

1.       Abdullah Suryo Subroto (Ayah Basuki Abdullah)
2.       Raden Mas Pri Ngadi
3.       Wahidi
4.       Basuki Abdullah
5.       Rudolf Bonet/Bonnet
6.       Le Mayeur
7.       De Zentje
8.       Adolf
9.       WalterSpies
10.   Van Frank
11.   Lokatelli
12.   Theomeiyer
13.   Stasscher
14.   Dake
15.   Sayern
16.   Sukardji
17.   Gunadi
18.   Ermast

3.       Periode Persatuan Ahli Gambar Indonesia
Didirikan tanggal 23 Oktober 1938 diketuai Agus Djaya dan sekertarisnya S. Soedjojono anggotanya adalah Abdul Salam, G.A. Soekirno, Emeria Ateng Rusyaa, Oton Lakmana dll.
4.       Periode Pendudukan Jepang
Pelukisnya adalah Basuki Abdullah, Affandi, Kartana Yuda Kusomo, Nyoman Ngedon, Ki Hajar Dewantara, K.H. Mas Mansyur, Soekarno, Hatta, Agus Djaya, Hendra Gunawan, Henk Ngantunk, dan Otto Djaya.
5.       Periode Pendirian Sanggar-sanggar (1945-1950)
1.       Sanggar “Seniman Masyarakat” (1946)
2.       Sanggar “Indonesia Muda” (SIM)
3.       Sanggar “Prabangkara”
4.       Perkumpulan “Angkatan Seni Rupa Indonesia”
5.       Seniman Muda Indonesia
6.       Gabungan Pelukis Indonesia di Jakarta
6.       Perkembangan Seni Rupa (lukis) Setelah Tahun 1950-an
a.       Berdirinya “Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI)
b.      Berdirinya “Balai Perguruan Tinggi Guru Gambar”
7.       Masa Seni Rupa Baru Indonesia
Berdirinya Kelompok Seni rupa Baru Indonesia (KSRBI) pada tahun  1971.
8.       Pelukis Maestro Indonesia
Antara lain Rudy Pranajaja, Basuki Abdullah, R.A.S Sudjojono, Gambir Anom, Dullah, Lee Man Fong, Soerono Hendranoto, Widayat, Koempoel, Moerdowo dll.

Puisi
                Puisi adalah sajak, karangan yang bermakna akan tetapi tidak semua yang bermakna itu puisi. Cirri-ciri sastra:
1.       Diuraikan secara subyektif dalam pehamanan atau penulisan
2.       Karya sastra adalah karya yang imajinatif
3.       Karya sastra adalah otonom
4.       Karya sastra mengandung makna lebih
5.       Karya sastra yang agung, besar, akan tetapi abadi
6.       Karya sastra, bila bukunya berjudul novel, puisi, cerpen
Kerangka Dasar Mengapresiasi Sastra:
1.       Nilai budaya Indonesia
2.       Usaha Dasar
3.       Pembinaan dan pnegembangan bahasa
4.       Pembinaan dan upaya bahasa daerah untuk ditingkatkan
Fungsi Sastra Bagi Suatu Bangsa:
1.       Mendokumentasikan segala segi kehidupan bangsa baik yang bersifat jasmani maupun rohaniah
2.       Memberikan arah terhadap cita-cita suatu bangsa generasi satu ke generasi berikutnya.
3.       Memperteguh rasa kepribadian bangsa
4.       Sebagai sumber penyelidikan adat istiadat kebudayaan suatu bangsa
5.       Menjadi sumber sejarah penelitian suatu bangsa.
Unsur keindahan dalam seni sastra:
1.       Plastik bahasa
2.       Langgam bahasa
3.       Gaya bahasa
4.       Pemilihan kata yang tepat

Teater Modern
                Ciri-ciri Teater Modern:
1.       Gaya Konvensi Realis
a.       Ilusionistis
b.      Pemeranan atau lakon yang wajar
c.       Alur cerita yang logis
2.       Gaya Realisme Sosialistis Brect
a.       Epik artinya berpikir realis
b.      Berefek alienasi
c.       Gaya Antonin Artaud

Teater Nasional Indonesia
Ciri-cirinya:
                Terpadunya berbagai teater rakyat yang mendapat akulturasi dari teater rakyat.
Fungsi Teater, antara lain:
1.       Untuk upacara adat (ritual)
2.       Untuk hiburan

Beda Teater dengan Drama dan Sandiwara
Unsur-unsur Teater:

1.       Tubuh
2.       Gerak
3.       Suara
4.       Bunyi
5.       Rupa
6.       Cerita

Kata teater bermula dari istilah “theatron” yang berarti:
1.       Gedung pertunjukan
2.       Publik, auditorium
3.       Karangan tonil

Sejarah Perkembangan Teater Indonesia
A.      Asal kata teater
Arti teater secara luas antara lain menyangkut:
1.       Gedung pertunjukan atau tempat kegiatan seni dilakukan.
2.       Publik atau auditorium.
3.       Karangan tonil atau cerita yang mengisi kegiatan.
B.      Asal Mula Sejarah Teater Dunia
Sejarah awal mula teater, berasal dari Raja Pericles, seorang raja pencinta ilmu pengetahuan dan seni. Beliau pada tahun 1600 sampai 1200 S.M. di zaman Yunani kuno membangun sebuah gedung pertunjukkan tertutup yang disebut “Odeon” dari bahan kayu, dan juga atas jasanya berhasil pula didirikan panggung terbuka di “Epiddurus” yang dapat menampung sekitar 1500 penonton, di mana penonton pria dan wanita dipisahkan. Pada zaman Romawi kuno, dibuktikan dengan ditemukannya “Amphitheater” yang diperkirakan sekitar abad ke-5 S.M dan direnovasi pada abad ke-15M, yang berkapasitas (daya tamping) 40.000 s.d 50.000 penonton.
C.      Teater pada masa Jawa kuno
Salah satu yang sering diberitahukan pada masa Jawa kuno, yaitu wayang ringgit, wayang wong, dan wayang purwa. Ceritanya seputar cerita Ramayana, Mahabharata, Sumber Susastra, Supraba duta, Smarabahnaa, Boma, dan Bismara kumara.
a.       Jenis-jenis Teater Rakyat
a.       Teater rakyat Jawa Timur
Jenis teater yang bertolak dari sastra lisan yang dituturkan dan belum dipentaskan secara komplit (paling sederhana)
b.      Teater rakyat Jawa Barat
Teater rakyat Jawa Barat meliputi Ronggeng gunung, topeng Blantah, Ubrud, topeng Banyet (Krawang-Bekasi).
c.       Teater rakyat Jawa Tengah dan Yogyakarta
d.      Teater rakyat Riau
e.      Teater rakyat Betawi
b.      Teater Kraton
Cirinya untuk memenuhi kebutuhan istana, tahap perkembangan lebih tinggi dalam pengertian lebih evolusioner, bila dibandingkan dengan kesenian rakyat, bersifat formal, halus dan terikat aturan yang tepat menampilkan serba keprotokoleran, ditampilkan untuk kepentingan suci atau sacral.
c.       Teater Modern
Teater modern adalah “hasil cipta, rasa dan karsa orang-orang maju, yang diciptakan dari kota, oleh kota, dan untuk penduduk kota.
1.       Masa perintis Teater Modern
-          Teater Bangsawan
-          Teater Stambul
-          Teater Opera
2.       Masa Kebangkitan Teater Modern
-          Teater Miss Robert Orion atau Oreon
-          Teater Dardanella Opera
-          Teater/ awal teater modern Indonesia
3.       Masa Perkembangan Teater Modern
-          Teater zaman Jepang
-          Teater tahun 50-an
-          Teater tahun 60-an
4.       Masa Teater Mutakhir

Perkembangan Seni Tari Dunia
1.       Seni Tari Klasik Yunani
Seni tari klasik Yunani merupakan sumber inspirasi kebudayaan Barat Perwatakan tari Yunani, sesudah masa Homerus, ialah bahwa pendidikan bangsa Yunani terpusat pada retorika dan perbuatan keberanian, kesenian, dan pengobatan.
2.       Seni Tari Klasik India
Kepercayaan klasik bangsa Hindu menyatakan bahwa dunia semesta terjadi karena gerak tari Dewa Syiwa. Perwatakan tari India sesuai dengan pendidikan tradisionalnya mengarah ke tujuan akhir “Nirwana” (surga) yang dapat dicapai lewat kebijakan dan pengawasan tingkah laku pribadi.
3.       Seni Tari Klasik China
        Seperti tari SInga “Barongsai” Cina dan tari naga “Liong” Cina.
4.       Seni Tari Klasik Jepang
        Contohnya Tari naga Jepang.
5.       Seni Tari Mesir Kuno
        Dewa tari mereka adalah “Baal” dipelajari oleh “Ruth St. Denis”.
6.       Seni Tari Klasik Tibet
7.       Seni Tari Klasik Yahudi
Contohnya adalah Tari Sahara.

Perkembangan Seni Tari di Eropa

1.       Prancis (abad ke-16)
Lahirlah Ballet.
2.       Spanyol (abad ke-17)
Lahirlah Sarabande.
3.       Polandia (abad ke-18)
Lahirlah Polonaise.
4.       Italia (abad ke-19)
Lahirlah Tarantella.
5.       Inggris
Lahirlah Gigue.
6.       Jerman
Lahirlah Galop.


Tari Pesta Barat
1.       Ballroom dance
2.       Rythem Dance
3.       Hot Dance

Sejarah Perkembangan Seni Tari Indonesia
1.       Zaman Majapahit (1333 – 1369 M)
2.       Zaman Kerajaan Padang (1547 – 1582)
3.       Sultan Hamengku Buwono I (1746 – 1755)
4.       Pangeran Soerjadiningrat
5.       Perguruan Taman Siswa
6.       I Mario menciptakan Tari Kebyar
7.       Lahirnya Para Perintis Seni Tari Indonesia
8.       Pertengahan bulan Juli 1947
9.       Pertukaran Seni tari antardaerah antara Yogayakarta, Solo dan Bandung di Yogyakarta
10.   Pengiriman misi kesenian I ke luar negeri RRC tahun 1954
11.   Uji coba kreasi baru Wisnoe Wardhana
12.   Studi Banding
13.   Nyonya Kaisola di Jakarta
14.   Pusat Latihan Tari Bagong Kussudiarjo
15.   Seksi kesenian dan kontingen Yogyakarta Wisnoe Wardhana
16.   Pergelaran seni tari Farida Utoyo
17.   Pameran Terapung Indonesia
18.   Konservatori Karawitan Surakarta, Bali, Bandung
19.   Pemerintah RI mendirikan KONRI
20.   Organisasi Irama Citra
21.   Pementasan drama tari Nusa Pertiwi
22.   Drama tari “Topeng Keris Empu Gandring”
23.   Akademi Tari Wisnoe Wardhana berdiri tanggal 22 Maret 1963
24.   Berdirinya Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI)
25.   Expo 72
26.   Munculnya Huriah Adam
27.   Tokoh Balet Indonesia “Tanneke Burki”
28.   Di Jakarta dalam Ballroom dances, HIM Damsyik
29.   Institut Kesenian Wisnoe Wardhana tahun 1972
30.   Rombongan seni Kraton Yogayakarta ke luar negeri tahun 1975
31.   Soedarso Pringgoboto menciptakan tari prosesi candi Borubudur.
32.   Kebangkitan seni tari klasik Tradisional.
33.   Padepokan tari Bagong Kussudiarjo
34.   Berdiri Institut Seni Tari Indonesia (ISI) Yogyakarta
35.   W.S Rendra dengan teater “Minikata”
36.   Irama Jaipongan tahun 1983

Nama-nama Tari Daerah di Indonesia
1.       Daerah Istimewa Aceh = tari saman
2.       Sumatera Utara = tari tortor
3.       Sumatera Barat = tari payung
4.       Sumatera Selatan = tari sriwijaya
5.       DKI Jakarta = tari lenong
6.       Jawa Barat = tari srikandi
7.       Jawa Tengah = tari gambyong
8.       Yogyakarta = tari golek
9.       Jawa Timur = tari manuk beri
10.   Bali = tari baris
11.   Nusa Tenggara Timur = tari selendang
12.   Timor-timur =tari tebe
13.   Maluku = tari perisai
14.   Kalimantan Barat = tari hivaar pevitang
15.   Kalimantan Tengah = tari kinyah bawi
16.   Kalimantan Selatan = tari radab rahayu
17.   Kalimantan Timur = tari gong
18.   Sulawesi Utara = tari kolintang
19.   Sulawesi Tenggara = tari malulo
20.   Sulawesi Selatan = tari pakarena
21.   Sulawesi Tengah = tari madondi
22.   Toraja = tari mabadong
23.   Jambi = tari sirih pekasih
24.   Bengkulu = tari randaian takedan
25.   Riau = tari japin hantak kaki
26.   Nusa Tenggara Barat = tari barong tengkok
27.   Lampung = tari bedana kosambi