KELOMPOK 7

KELOMPOK 7

Rabu, 23 Mei 2012


Bab VI
MANUSIA, KERAGAMAN, DAN KESEDERAJATAN

1.       Problematika Diskriminasi dalam Masyarakat yang Beragam
a.       Diskriminasi di antara Demokrasi dan Hak Asasi
Manusia memiliki seperangkat hak yang melekat pada hakikat keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh Negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia, hal ini disebut Hak Asasi Manusia.
Kewajiban dasar manusia adalah seperangkat kewajiban yang apabila tidak dilaksanakan, tidak memungkinkan terlaksana dan tegaknya hak asasi manusia.
Diskriminasi adalah setiap pembatasan, pelecahan, atau pengucilan yang langsung ataupun tidak langsung didasarkan pada pembedaan manusia atas dasar agama, suku, ras, etnik, kelompok, bahasa, dan keyakinan politik.
Pelanggaran hak asasi manusia adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat Negara baik disengaja maupun tidak disengaja maupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara melawan hukum mengurangi, menghalangi, membatasi, dan atau mencabut hak asasi manusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh Undang-Undang ini, dan tidak mendapatkan, atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan benar berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku.
b.      Integrasi dan Disentegrasi
Setiap orang bebas memilih kewarnegaraannya, setiap orang berhak mencari suaka untuk memperoleh perlindungan politik dari Negara lain dan tanpa diskriminasi berhak menikmati hak-hak yang bersumber dan melekat pada kewarnegaraannya serta wajib melaksanakan kewajibannya sebagai warga Negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
c.       Bhinneka Tunggal Ika sebagai Salah Satu Upaya Mengatasi Keragaman Sosiokultural
Bangsa Indonesia mendasarkan pandangan hidupnya dalam bermasyarkat, berbangsa, dan bernegara pada suatu asas kultural yang melekat pada bangsa itu sendri. Nilai-nilai kenegaraan itu terletak itu terletak pada sila-sila Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.

2.       Manusia Beradab dalam Keragaman
a.       Keragaman Budaya dan Peradaban
Yang membedakan manusia sebagai makhluk budaya ialah perwujudan budaya menurut keadaan ,waktu, dan tempat atau perwujudan budaya menurut keadaan, waktu dan tempat atau perwujudan budaya dengan menekankan dengan akal, perasaan dan kehendak sebagai kesatuan dan penekanan pada akal (rasio) saja.
Menurut pendapat Prof. Sutan Takdir Alisyahbana, apabila perwujudan budaya itu penekanannya pada akal atau mind, akan timbul peradaban yang berbeda, akal biasanya selalu dihubungkan dengan peradaban bukan kebudayaan.
Koentjaraningrat merumuskan kebudayaan sebagai keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar beserta keseluruhannya dari hasil budi dan kerjanya itu. Setiap bangsa yang ada didunia ini memiliki kebudayaan yang berbeda-beda sehingga menimbulkan kebudayaan dan peradaban yang beraneka ragam.
b.      Faktor Penyebab Munculnya Keragaman Peradaban
1.       Faktor Lingkungan
Kebudayaan Mahenjo Daro dan Harappa dan Kebudayaan Yunani.
2.       Faktor Filsafat dan Peradaban
Peradaban menurut konsep Barat lebih ditekankan pada unsure akal (tingkat berpikir), sedangkan peradaban menurut konsep Timur lebih mengutamakan pada unsur perasaan (estetis).
3.       Faktor Perekonomian
Adanya perbedaan peradaban antara Negara yang tingkat perekonomian tinggi dengan Negara yang masih berkembang.
c.       Sikap Manusia Beradab dalam Keragaman
Sebagai manusia beradab, sikap kita terhadap kebudayaan yang beragam adalah mengikuti perkembangan kebudayaan di daerahnya dan apabila kebudayaan itu tidak sesuai dengan kita, tidak boleh menganggap remeh kebudayaan tersebut, walaupun kita tidak harus mengikutinya, tetapi kita wajib mengormatinya.
d.      Problematika Keragaman Kultural dalam Perkembangan Peradaban dan Hidup Beradab
Contoh problematika ini merupakan realitas empirik konflik di daerah yang mengancam integrasi bangsa di satu sisi dan memerlukan solusi konkret dalam penyelesaiannya di sisi lain.
e.      Pengaruh Keragaman dan Globalisasi terhadap Pengembangan Kepribadian Masyarakat
Menghasilkan pengaruh positif dan negatif. Pengaruh positif yaitu IPTEKS dan pengaruh negatif adalah kebudayaan luar yang masuk secara langsung atau tidak dapat menggeser kebudayaan asli atau bahkan dapat menghilangkan budaya asli itu sendiri.

3.    Makna Keragaman dan Kesederajatan dalam Masyarakat
                Masyarakat Indonesia digolongkan sebagai masyarakat majemuk, yaitu suatu masyarakat Negara yang terdiri atas beberapa suku bangsa atau golongan sosial yang dipersatukan oleh kekuatan nasional.
                Kesamaan derajat warga Negara di dalam hukum dan di muka pemerintah pada pasal 27 ayat 1 menetapkan bahwa “segala warga Negara bersama-sama kedudukannya di dalam  hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.

4.       Unsur Keragaman dan Kesederajatan di Masyarakat Indonesia yang Meliputi :
Ø  Suku, Bangsa dan Ras
Di daerah-daerah Indonesia yang tersebar luas terdiri atas sejumlah suku bangsa yang dikenal pula dengan masyarkat daerah. Walaupun mempunyai kebudayaan yang beragam, semua kebudayaan tersebut dapat disatukan dalam kebudaayn nasional yang dapat mempersatukan dan mepererat kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ø  Agama dan Keyakinan
Dilihat dari segi historis, suku bangsa Indonesia mempunyai toleransi yang besar terhadap agama atau kepercayaan yang lain. Contohnya agama Hindu, Buddha, Kristen dan Islam.
Ø  Ideologi dan Politik
Dalam kehidupan sosial politik aspirasi pemuda berkembang dan cenderung mengikuti pola infrastruktur politik yang hidup dan berkembang pada suatu periode tertentu. Keragaman dapat terjadi karena perbedaan ideologi yang disebabkan oleh perbedaan falsafah hidup yang banyak bepengaruh dalam proses sosialisasinya maupun dalam pembentukan konsepsi nalarnya.
Ø  Adat dan Kesopanan
Adat terbentuk dari kebiasaan-kebiasaan dalam masyarakat yang fungsinya mengikat masyarakat tersebut, sedangkan kesopanan berasal dari masyarakat itu sendiri yang dapat menilai baik dan buruknya sikap lahir dan tingkah laku manusia.
Ø  Kesenjangan Ekonomi
Pertambahan jumlah penduduk yang cepat dan belum meratanya pembangunan dan hasil-hasil pembangunan mengakibatkan makin bertambahnya penganggguran di kalangan pemuda serta terjadinya kesenjangan ekonomi. Semakin sedikit lowongan kerja yang terbuka, semakin besar juga kesenjangan ekonomi yang akan terjadi.
Ø  Kesenjangan Sosial
Perbedaan kondisi ekonomi pada kehidupan masyarakat dapt memicu terjadinya kesenjangan sosial. Aspek-aspek yang mendukung terjadinya pelapisan sosial seperti aspek fungsional (pembagian kerja kedudukan-kedudukan) dan aspek struktural (dasar pembentukan pelapisan sosial). Proses terjadinya pelapisan sosial ada dua, yaitu :
1.       Pelapisan sosial yang terjadi dengan sendirinya.
2.       Pelapisan sosial yang terjadi dengan sengaja ditujukan untuk mengejar tujuan bersama.

5.       Pengaruh Keragaman terhadap Kehidupan Beragama, Bermasyarakat, Bernegara, dan Kehidupan Global
Negara Indonesia adalah Negara yang sangat kaya akan keanekaragaman. Hal ini dapat dilihat dari adanya keberagaman agama, bahasa, suku bangsa, budaya, adat istiadat, dan lain sebagainya. Pengaruh keragaman terhadap kehidupan beragama akan menimbulkan dampak positif dan negatif. Dampak positifnya antara lain satu agama dengan agama yang berbeda dapat saling menghargai dan menghormati, sedangkan dampak negatifnya antara lain mudah sekali terjadi ketegangan-ketegangan atau konflik apabila antara pemeluk agama yang satu dengan agama yang lain terjadi kesalahpahaman.
6.       Problematika Diskriminasi dalam Masyarakat yang Beragam
a.       Kesederajatan versus Diskriminasi
Kesederajatan artinya setiap orang sebgaai anggota masyarakat mempunyai hak dan kewajiban, baik terhadap masyarakat maupun pemerintah dan Negara.
b.      Diskriminatif sebagai Realitas yang Problematik
Dalam kehidupan masyarakat, ada sesuatu yang dihargai. Yaitu kekayaan, kekuasaan, ilmu pengetahuan, dan sebagainya. Hal itu merupakan awal terbentuknya pelapisan sosial yang dapat menimbulkan diskriminasi sosial. Mereka yang banyak memiliki sesuatu yang dihargai dianggap oleh masyarakat sebagai orang yang menduduki lapisan atas. Sebaliknya, mereka yang hanya sedikit memiliki atau bahkan sama sekali tidak memiliki sesuatu yang dihargai, dianggap oleh masyarakat sebagai orang-orang yang menempeli lapisan bawah.
c.       Persaingan, Tekanan atau Intimidasi dan Ketidakberdayaan sebagai Faktor Terjadinya Diskriminasi Sosial
Diskriminasi terjadi karena faktor persaingan, seperti persaingan dalam hal memperoleh pekerjaan. Sebab-sebab lain terjadinya diskriminasi antara lain:
v  Latar belakang sejarah
v  Dilatarbelakangi oleh perkembangan sosiokultural dan situasional
v  Bersumber dari faktor kepribadian
v  Berlatar belakang dari perbedaan keyakinan, kepercayaan, dan agama, prasangka yang berakar dari hal-hal tersebut di atas dapat dikatakan sebagai suatu prasangka yang bersifat universal.
Usaha mengurangi atau menghilangkan prasangka dan diskriminasi antara lain dengan cara:
v  Perbaikan kondisi sosial ekonomi
v  Perluasan kesempatan belajar
v  Sikap terbuka dan sikap langsung
v  Menghilangkan sikap etnosentrisme

Tidak ada komentar:

Posting Komentar