MANUSIA DAN PERADABAN
A.
Pengertian Adab dan Peradaban
Peradaban berasal dari kata ‘adab’ yang berarti “kesopanan,
kehormatan, budi bahasa dan etika”. Lawannya adalah “biadab, kasar, kurang ajar
dan tak tahu pergaulan”. Peradaban adalah “seluruh kehidupan sosial, politik,
ekonomi, dan ilmu tekhnik untuk kegunaan praktis”.
Peradaban banyak diartikan oleh para ahli pikir sosial
seperti De Haan, Sedilot, Beals & Hoiley, Alisyahbana,dan Koentjaraningrat. Jadi, peradaban sebagai
suatu perwujudan budaya yang didasarkan pada akal (rasio) semata-mata dengan
mengabaikan nurani akan berlainan dengan perwujudan budaya yang didasarkan pada
akal nurani, dan kehendak sebagai kesatuan yang utuh.
B.
Pengertian Manusia sebagai Makhluk Beradab dan
Masyarakat Adab
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri atas tubuh
dan jiwa sebagai suatu kesatuan yang utuh dan yang paling sempurna jika
dibandingkan dengan makhluk-makhluk lain.
ü
Akal berfungsi sebagai alat berpikir dari sumber
ilmu pengetahuan dan teknologi.
ü
Nurani berfungsi sebagai alat merasa, menentukan
kata hati dan sumber kesenian.
ü
Kehendak berfungsi sebagai alat memutus,
menentukan, kebutuhan, dan sumber kegunaan.
Menurut Bismar Siregar (1996), manusia diciptakan oleh Tuhan
sempurna berbekal akal yang tidak ada pada makhluk lain.
C.
Evolusi Budaya dan Tahapan-Tahapan Peradaban
Sistem nilai budaya adalah konsepsi-konsepsi tentang nilai
yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar anggota atau warga masyarakat, dan
berfungsi sebagai pedoman tertinggi bagi sikap mental, cara berpikir, dan
tingkah laku mereka. Kehidupan masyarakat adalah pola kehidupan yang
berkelompok dalam bentuk-bentuk karena:
a.
Ikatan perkawinan dan keturunan darah, seperti
keluarga.
b.
Kesatuan geografis, seperti desa dan marga.
c.
Kesamaan asal-usul, seperti etnis Melayu, Cina,
dan Sunda.
d.
Kesamaan kepentingan dan tujuan.
e.
Kesamaan keahlian dan keterampilan seperti
profesi keilmuan.
Menurut Munandar Sulaiman, latar belakang terjadinya
perubahan atau evolusi budaya, yaitu:
ü
Jarak komunikasi antarkelompok etnis.
ü
Pelaksanaan pembangunan.
ü
Kemajuan IPTEK.
Evolusi budaya dapat mendorong ke arah
perbaikan dan peningkatan kualitas dari:
ü
Pola hidup tradisional, konvensional, dan bertaraf
lokal yang berbau mistis, berubah menjadi pola hidup modern bertaraf nasional
atau internasional yang berbasis IPTEK.
ü
Pola hidup sederhana yang hanya bergantung pada
alam lingkungan, meningkat menjadi pola hidup modern yang mampu menguasai alam
lingkungan dengan dukungan sarana dan prasarana serta tekhnologi.
Evolusi budaya dapat mengurangi,
menghapuskan hak, dan memposisikan manusia sebagai objek bukan subjek, antara
lain sebagai berikut.
1.
Pengusutan hak milik seseorang untuk kepentingan
pembangunan tanpa prosedur ukum yang
pasti dan tanpa ganti kerugian yang banyak, bahkan tanpa kerugian sama sekali.
2.
Mengurangi atau meniadakan arti kemanusiaan
seseorang, memandang, manusia sebagai objek sasaran yang selalu dikenal
penertiban serta hak asasinya tidak dihargai.
3.
Tindakan sewenang-wenang dan tidak ada kepastian
hukum dalam hubungan antara penguasa, pejabat, majikan dengan rakyat bawahan
dan buruh.
D.
Dampak Evolusi Budaya
Apabila budaya mengalami perubahan akan terjadi pula
perubahan sikap mental,pola pikir, dan pola tingkah laku anggota atau warga
masyarakat dalam berbagai aspek nilai kebudayaan.
Perubahan budaya dapat berakibat positif, yaitu memperkaya
nilai-nilai kehidupan yang sudah ada,mendorong ke ara kemajuan dan
menyesejahterakan kehidupan masyarakat. Selain itu, perubahan budaya dapat pula berakibat negatif, yaitu
merusak nila-nilai kehidupan yang sudah ada, menghambat kemajuan, memperburuk
sendi-sendi kehidupan, dan merugikan masyarakat sehingga terjadi krisis kemasyarakatan.
E.
Peradaban dan Perubahan Sosial
Sebagai makhluk budaya dari Negara manapun, manusia di muka
bumi ini sama karena dibekali oleh Tuhan penciptanya dengan akal, nurani, dan
kehendak di dalam dirinya, yang membedakannya adalah perwujudan budaya karena
lingkungan berbeda menurut keadaan, waktu, dan tempat.
Perwujudan
budaya dapat menekankan pada akal (rasio) saja atau menekankan pada semua
unsure akal, nurani, dan kehendak sebagai satu kesatuan utuh. Perwujudan budaya
yang didasarkan pada akal (rasio) tanpa mengindahkan nurani akan menimbulkan
tentang peradaban (civilization) dan kebudayaan (culture).
F.
Wujud-Wujud Peradaban (Nilai, Moral, Norma,
Etika, dan Estetika)
ü
Nilai
Menilai berarti mempertimbangkan untuk menentukan apakah sesuatu itu
bermanfaat atau tidak, hasil penilaian
disebut nilai (value).
ü
Moral
Moral adalah kebiasaan berbuat baik disebut perbuatan moral atau susila.
Moral bersifat kodrati, artinya manusia sejak diciptakan dibekali dengan
sifat-sifat baik,jujur, dan adil.
ü
Norma
Norma adalah suatu aturan yang berlaku, bersifat mengikat norma
diperlukan dalam menuntun sikap dan tingkah laku manusia.
ü
Etika
Istilah etika berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu ethos yang berarti
adat kebiasaan atau akhlak yang baik. Etika adalah ilmu tentang kebiasaan yang
baik berupa perilaku.
ü
Estetika
Estetika adalah ilmu yang mengkaji tentang sifat estetis suatu objek dan
merupakan bagian dari ilmu filsafat yang menelaah dan membahas aspek-aspek
keindahan sesuatu, yaitu mengenai rasa, sifat, norma, cara menanggapi, dan cara
membandingkannya dengan menggunakan penilaian perasaan.
Selain objek diatas, ada pula objek yang diluar diri manusia berupa
ciptaan manusia dan ciptaan Tuhan yang maha kuasa.
·
Ciptaan manusia, yaitu prdouk budaya sebagai
pantulan rasa keindahan yang ada dalam diri manusia bersifat relatif karena
terbatas tempat dan waktu, misalnya mode pakaian, lukisan, bangunan rumah dan
sebagainya.
·
Ciptaan Tuhan yang maha kuasa, yaitu produk
kekuasaan Tuhan yang bersifat mutlak karena diakui oleh semua orang, misalnya
pemandangan alam, kecantikan wanita, dan sebagainya.
G.
Tradisi, Modernisasi, dan Masyarakat Madani
Tradisi
adalah suatu kebiasaan, suatu kepercayaan yang sudah sangat mendarah daging
pada suatu masyarakat, yang apabila tidak dilaksanakan atau menyimpang akan
mengakibatkan sesuatu kejelakan, sedangkan modernisasi adalah persoalan menarik
yang dewasa ini merupakan gejala umum di dunia. Secara Historis modernisasi
merupakan suatu proses perubahan yang menuju pada tipe-tipe sistem sosial,
ekonomi dan politik yang telah berkembang di Eropa Barat dan Amerika Utara pada
abad ke-17 sampai abad ke-19.
H.
Ketenangan, Kenyamanan, Ketentraman, dan
Kedamaian sebagai Makna Hakiki Manusia yang Beradab
Dalam
kehidupan manusia disadari bahwa yang benar,yang indah atau baik, dan berguna
menciptakan kesenangan, kepuasan, kebahagiaan, dan kedamaian bagi semua orang.
I.
Peradaban dan Problematikanya bagi Kehidupan
Manusia
-
Kemajuan Media Komunikasi bagi Adab dan
Peradaban Manusia
Manusia memiliki
cara dan pola hidup yang berdimensi ganda, dimana manusia memiliki kehidupan
yang bersifat material dan spiritual.
-
Kemajuan IPTEK bagi Adab dan Peradaban Manusia
Dengan adanya IPTEK,
cara atau pola pikir manusia akan lebih maju dan modern.
J.
Pertumbuhan dan Perkembangan Demografi teradap
Adab dan Peradaban Manusia
Demografi
adalah studi ilmiah yang menyangkut masalah kependudukan, terutama dalam
kaitanya dengan jumlah, struktur maupun perkembangannya.
ü
Natalitas (Kelahiran)
ü
Mortalitas (Kematian)
ü
Gerak Teritorial (Migrasi)
ü
Moblitas Sosial
-
Mobilitas permanen
-
Mobilitas sirkuler
>ArisR � l s `}
�]� kan contoh keutamaan moral, yaitu:
a. Keberanian,
yaitu orang dihindarkan dari sifat nekat dan pengecut.
b. Ugaari
(prinsip secukupnya, kesederhanaan, empan papan ), yaitu orang dihindarkan dari
kelaparan dan kekenyangan.
c. Keadilan.
10. Nilai
Moral sebagai Sumber Budaya dan Kebudayaan
Ciri
utama suatu masyarakat manusia adalah suatu kebudayan sebagai asil berbagai
karya, rasa, dan cipta manusia selaku makhluk berakal baik untuk melindungi
dirinya sendiri dari keganasan alam maupun dalam rangkaian menaklukannya
ataupun untuk menyelenggarakan hubungan hidup bermasyarakat secara tertib dan
utuh.
1)
Nilai Moral sebagai Sumber Budaya
Ada dua jenis sumber etika atau
moral, yaitu dari Tuhan Yang Maha Esa (etika atau moral kodrat) dan dari
manusia (etika atau moral budaya). Kebudayaan paling sedikit memiliki tiga
wujud, yaitu:
1. Keseluruhan
ide, gagasan, nilai, norma, peraturan dan sebagainya.
2. Keseluruhan
aktivitas kelakuan berpola dari manusia disebut sistem sosial.
3. Benda
hasil karya manusia.
Budaya
bersifat relatif artinya ada yang mendukung dan ada yang tidak mendukung,
sehingga dapat disimpulkan bahwa budaya atau tradisi tersebut ada yang baik dan
ada yang buruk.
2)
Nilai Moral sebagai Rujukan Nilai Budaya
Etika adalah nilai-nilai berupa
norma-norma moral yang menjadi pedoman hidup bagi seseorang atau kelompok orang
dalam berperilaku atau berbuat. Etika dalam arti ini disebut sistem nilai
budaya. Sistem nilai budaya merupakan gambaran perilaku baik, benar, dan
bermanfaat yang terdapat dalam pikiran.
3)
Nilai Moral sebagai Nilai-nilai Luhur Budaya
Bangsa
Nilai moral adalah nilai atau
hasil perbuatan yang baik, sedangkan norma moral adalah norma yang berisi cara
bagaimana berbuat baik.
4)
Nilai Moral sebagai Hasil Penilaian
Kebudayaan dalam kaitannya
dengan ilmu sosial budaya dasar adalah penciptaan, penertiban, dan pengelolaan
nilai-nilai insani, tercakup dalam usaha memanusiakan diri dalam alam
lingkungan, baik fisik maupun sosial.
5)
Nilai Moral sebagai Nilai Objektif dan Nilai Subjektif
Bangsa
Sistem nilai mengandung tiga
unsur, yaitu norma moral sebagai acuan perilaku, keberlakuan norma moral
hasilnya perbuatan baik, dan nilai-nilai sebagai produk perbuatan berdasarkan
norma moral.
6)
Nilai Moral sebagai Kebudayaan dan Peradaban
sebagai Nilai Masyarakat
Menilai artinya memberi
pertimbangan bahwa sesuatu itu bermanfaat atau tidak, baik atau buruk, dan
benar atau salah. Hasil penilaian tersebut disebut nilai. Hasil karya manusia
memiliki nilai estetika, sedangkan adat tata kelakuan dan sistem sosial
memiliki nilai etika.
Sistem niali ini adalah produk
budaya hasil pengalaman hidup yang berlangsung terus-menerus, terbiasa yang
akhirnya disepakati bersama sebagai pedoman hidup mereka, dan sebagai identitas
kelompok masyarakat.
B.
Problematika Pembinaan Nilai Moral
1. Pengaruh
Kehidupan Keluarga dalam Pembinaan Nilai Moral
Keluarga
berperan sangat penting bagi pembinaan nilai moral anak. Hal ini karena dalam
keluargalah, pendidikan pertama dan utama anak sebelum memasuki dunia
pendidikan dan masyarakat.
2. Pengaruh
Teman Sebaya Terhadap Pembinaan Nilai Moral
Pengaruh
pergaulan dengan teman sebaya sangat mempengaruhi sikap dan perilaku generasi
muda kita dalam hal moralnya.
3. Pengaruh
Figur Otoritas Terhadap Perkembangan Nilai Moral Individu
Figur
otoritas harus memberi contoh yang baik bagi masyarakat, khususnya bagi
generasi muda. Pengaruh figur otoritas
terhadap perkembangan nilai moral individu sangat besar pengaruhnya
4. Pengaruh
Media Telekomunikasi Terhadap Perkembangan Nilai Moral
Pengaruh
media telekomunikasi akhir-akhir ini memang cukup memprihatinkan di kalangan
generasi muda. Sarana telekomunikasi seperti telepon genggam berkamera
disalahgunakan untuk merekam adengan-adegan yang tidak pantas dan disebarkan
didunia maya.
Penyalahgunaan
sarana telekomunikasi yang seharusnya digunakan sesuai fungsinya ini cukup
mempengaruhi sikap dan perilaku generasi muda kita.
5. Manusia
dan Hukum
Dalam
hidupnya, manusia tidak pernah terlepas dari hukum. Setiap sikap dan
perilakunya termasuk tutur kata senantiasa diawasi dan dikontrol oleh hukum
yang berlaku. Kehidupn manusia sehari-hari berjalan sesuai dengan hukum yang
berlaku. Bagi manusia yang mematuhi hukum akan selamat, sedangkan bagi mansia
yang tidak mematuhi hukum akan mendapat sanksi atau hukuman.
mksi buat postingnya
BalasHapus