KELOMPOK 7

KELOMPOK 7

Selasa, 03 April 2012

Rangkuman Bab II


MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
A.      Asal Kata Budaya
Budaya berasal dari akar kata bahasa Sanskerta, yaitu bhud yang artinya “budi”. Budaya artinya “buah-budi”. Budaya diartikan “hasil budi daya cipta manusia”.  Kata “kebudayaan” berasal dari kata Sanskerta “buddhayah” bentuk jamak dari “buddhi” yang berarti “budi” atau “akal”. Jadi, kebudayaan diartikan sebagai “keseluruhan gagasan, karya dan akal budi manusiayang diciptakannya dengan sengaja dan terus dikembangkan demi kepentingan, kebutuhan, kesejahteraan, kedamaian, kemakmuran, dan kepuasan hidupnya.
Kebudayaan bangsa adalah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budinya rakyat Indonesia seluruhnya.

B.      Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan sama dengan cultuur (bahasa Belanda) yang sama dengan culture (bahasa Inggris) berasal dari perkataan latin “Colere” berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan, dan mengembangkan tanah pertanian (bertani). Jadi, arti culture adalah segala daya dan aktivitas, manusia untuk mengolah dan mengubah alam. Kebudayaan adalah keseluruhan ide-ide, tindakan atau hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar atau keseluruhan dari kelakuan dan hasil kelakuan itu didapat dengan cara belajar.
Kebudayaan merupakan perkembangan majemuk budidaya artinya daya dari budi (kekuatan dan akal). Menurut Antropologi Budaya, kebudayaan adalah “cara orang bersikap dan bertingkah laku yang dipelajari yang indah yang menjadi adat kebiasaan masyarakat beserta hasilnya”. Kebudayaan didefiniskan sebagai cara hidup manusia yang dirancang sebagai pedoman hidupnya.

C.      Batasan Definisi Kebudayaan Menurut Beberapa Ahli
1.       Sultan Takdir Alisyahbana
Kebudayaan adalah “manifestasi dari cara berpikir”.
2.       Koentjaraningrat
Kebudayaan sebagai keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik dari manusia degan belajar.
3.       Moh. Hatta
Kebudayaan adalah “ciptaan hidup dari suatu bangsa”.
4.       Mangunsarkoro
Kebudayaan adalah “segala yang bersifat hasil kerja jiwa manusia dalam arti yang seluas-luasnya”.
5.       M.M. Djojodiguno
Kebudayaan adalah “daya dari budi yang berupa cipta, karsa, dan rasa”.
6.       Drs. Sidi Gazalba
Kebudayaan adalah “cara berpikir dan merasa yang menyatakan diri dalam seluruh segi kehidupan dari seseorang atau segolongan manusia yang membentuk kesatuan sosial dengan suatu ruang atau suatu waktu.
7.       E.B. Taylor
Kebudayaan adalah “keseluruhan kompleks, yang didalamnya terkandung ilmu pengetahuan yang lain, serta kebiasaan yang didapat manusia sebagai anggota masyarakat”.
8.       R. Linton
Kebudayaan adalah “konfigurasi dari tingkah laku yang dipelajari dan hasil diteruskan oleh anggota dari masyrakat tersebut”.
9.       C. Kluckcholn & W.H Kelly
Kebudayaan adalah hasil tanya jawab degan ahli antropologi, ahli hukum, ahli psikologi, ahli sejarah yang eksplisit, implisit, rasional, irasional yang terdapat pada setiap waktu sebgai pedoman-pedoman yang potensial bagi tingkah laku manusia.
10.   J.P.h. Dryvendak
Kebudayaan adalah keseluruhan dari kelakuan dan hasil kelakuan manusia yang teratur oleh tata kelakuan yang harus didapatnya dengan belajar dan hasilnya tersusun dalam kehidupan masyarakat.
11.   Ralph Linton
Kebudayaan adalah sifat sosial turun temurun mans social Heredity.
12.   Alfred North Whitehead
Kebudayaan adalah “karya akal budi”
13.   M.J Langeveld
Kebudayaan adalah “aktivitas yang manusiawi dan rohani sifatnya”.
14.   Zort Mulder
Kebudayaan adalah “perkembangan segala kemungkinan dan kekuatan kodrat, erutama kodrat manusia di bawah pembinaan akal budi”.
15.   K.A. Hidding
Kebudayaan adalah “pengolahan alam”

D.      Kriteria Kebudayaan
1.       Sesuatu yang arus ditemukan sebagai sesuatu yang baru yang sebelumnya tidak ada.
2.       Sesuatu yang arus dialihkan dari generasi ke generasi
3.       Sesuatu yang harus diabadikan dalam keasliannya atau dalam bentuk yang dimodifikasi.

E.       Benda-benda Kebudayaan
1.       Kebudayaan material (bersifat kebendaan, jasmaniah atau konkret)
2.       Kebudayaan nonmaterial (bersifat rohani atau abstrak)

F.       Wujud Kebudayaan
Menurut Koentjaraningrat:
1.       Wujud Idiil
2.       Wujud kebudayaan sebagai kompleks aktivitas dan tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat
3.       Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia
Menurut Melville dan Herskovits:
1.       Keluarga
2.       Sistem ekonomi
3.       Kekuasaan politik
4.       Alat-alat tekhnologi
Menurut Bronislow Malinnowski:
1.       Sistem norma-norma yang memungkinkan kerjasama antar anggota masyarakat
2.       Organisasi ekonomi
3.       Alat-alat pendidikan
4.       Organisasi politik

G.     Harta Kebudayaan
1.       Harta kebendaan (konkret)
2.       Harta kerohanian

H.      Fungsi Kebudayaan
Untuk meningkatkan hidup manusia agar manusia lebih enak hidupnya, lebih berbahagia, lebih aman, lebih senantiasa, dan sejahtera.
I.        Unsur-unsur Kebudayaan
Menurut Koentjaraningrat:
1.       Sistem Religi
2.       Sistem & Organisasi masyarakat
3.       Sistem pengetahuan
4.       Sistem bahasa
5.       Sistem kesenian
6.       Sistem mata pencaharian hidup
7.       Sistem tekhnologi

J.        Tiga Dasar Sumber Kebudayaan
1.       Moral
2.       Etika dan estetika
3.       Intelek

K.      Dua Corak Kebudayaan
1.       Kebudayaan lahir (civilization)
2.       Kebudayaan batin (culture)

L.       Pembentukan Kebudayaan
1.       Temuan tak sengaja
2.       Temuan sengaja
3.       Faktor pembentuk kebudayaan

M.    Kebudayaan Nasional dan Daerah
Kebudayaan Nasional merupakan kepribadian bangsa yang berasal dari pola pikir kehidupan sosial atau puncak dari budaya suku bangsa yang menghuni bumi nusantara ini dan hasil sintesis dari berbagai jenis budaya suku tersebut yang membentuk pola baru
Kebudayaan daerah adala kebudayaan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat suku yang membedakannya dari kebudayaan suku yang lain karena factor adat, kepercayaan, agama dan lingkungan alam yang dapat bertahan karena ikatan tradisi pendukungnya secara turun-temurun

N.     Cara Masuk dan Terbentuknya Kebudayaan
1.       Cara Difusi Kebudayaan
Cara Difusi Kebudayaan adalah suatu proses penyebaran dan pengembangan unsur-unsur terjadinya kebudayaan dari seseorang kepada orang lain atau dari satu masyarakat ke masyarakat lainnya.
2.       Cara Akulturasi
Cara Akulturasi adalah pertemuan dua kebudayaan atau lebih yang masing-masing berdiri sendiri secara damai, atau pertemuan beberapa kebudayaan yang masing-masing kebudayaan sendiri berdampingan secara damai.
3.       Cara Asimilasi
Asimilasi adalah proses meleburnya berbagai kebudayaan menjadi satu kesatuan yang homogeny. Cara asimilasi adalah faktor-faktor yang menyebabkan perubahan kebudayaan, yang merupakan pengaruh dari luar atau pertemuan dua atau lebih warna kebudayaan yang bercampur menjadi satu warna.

O.     Perubahan Kebudayaan dari Lokal Menuju Global
Perubahan merupakan karakteristik semua kebudayaan, tetapi tingkat dari arah perubahan sangat berbeda-beda menurut kebudayaan dan waktunya. Sumber perubahan yang lainnya adalah adanya kontak dengan kelompok-kelompok lain. Kontak dengan kelompok lain ini menyebabkan masuknya gagasan-gagasan dan cara baru yang akhirnya menimbulkan perubahan pada nilai dan norma masyarakat  setempat.

P.      Tumbangnya atau Hancurnya Kebudayaan
Apabila suatu bangsa dikalhkan oleh bangsa lain, biasanya terjadinya penjajahan. Ditekankan unsur  penindasan dan paksaan serta kekerasan. Bangsa yang kalah hanya bisa hidup dan terhindar dari kemusnahan apabila mengikuti  sebanyak banyaknya kebudayaan bangsa pemenang.

Q.     Manusia, Makhluk Berbudaya dan Beretika
Etnosentrisme adalah sikap pemahaman seseorang yang menganggap kebudayaan sendiri sebagai kebudayaan yang bernilai dan menganggap kebudayaan orang lain sebagai kebudayaan yang tidak bernilai atau menganggap kebudayaan sendiri lebih baik dari kebudayaan orang lain.
Hoenderdaal menulis “sebenarnya segala yang diciptakan manusia dibumi ini budaya dulu dan kini khususnya mencakup bidang tekhnik (hasil cipta), seni (hasil rasa), dan etika (hasil karsa)”.
Etika, yaitu pembentukan kepribadian melalui budaya. Contohnya perkawinan, bergaul, dan lain-lain.

R.      Budaya Membutuhkan Etika
Bahwa di alam maupun budaya tersembunyilah etika dan bahaya, maka tokoh Reformasi Calvin menulis “Manusia dalam menelaah alam dan budaya melihat di dalamnya ada unsure dosa juga. Sambil hidup di alam budaya manusia mengambil jarak dari budaya tersebut “Dalam bahasa Jerman disebut juga Innerwelttiche Asese (betapa dalam dunia)”.

S.       Budaya Sebagai Sarana Kemajuan Dan Acaman
Filosof terkenal Hegel (Abad ke – 19) membahas budaya sebagai ”keterasingan manusia dengan dirinya” Van Peursen menjelaskan bahwa “manusia dalam mengembangkan alam ia memasukan dirinya ke alam ketika ia sadar bahwa dirinya di luar alam, maka ia berbudaya agar dapat menyatukan diri dengan alam baru”.
J.J. Rouseau mengajak manusia kembali ke alam untuk mencapai sesuatu yang ideal, sehingga bermunculanlah kaum “Hipes” dan “Ala Hendra.” Klages menulis bahwa budaya bahaya bagi manusia sendiri, dengan budaya dimaksudkan teknik peradaban,pabrik berasap,udara yang penuh bunyi,kota yg kotor,hutan semakin gundul,kedikatoran akal,budi yang tamak.klages menyimpulkan bahwa manusia tidak dapat hidup tanpa budaya yang memuat ancaman bagi dirinya sendiri berpikir untuk mengamati dan mengerti,dan hidup penuh dengan mistik.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar