BAB VIII
MANUSIA DAN KESENIAN
Seni bangunan
Seni patung
Seni relief
Seni
rupa ß Seni
lukis (gambar)
Seni rias à Seni tari
Seni
drama (termasuk seni pedalangan dan film)
|
|
Seni kerajinan
Seni olah raga
Seni vocal
Seni
suara ß Seni instrumental
Puisi
Seni sastra
Prosa
Tujuan Menciptakan Seni
1.
Wawasan Seni
2.
Fungsi Seni : - Fungsi individual seni : -
Memenuhi kebutuan jasmani dan fisik
- Memenuhi
kebutuhan rohani dan emosional
- Fungsi sosial seni : - bidang rekreasi
- bidang pendidikan
- bidang keagamaan
- bidang komunikasi
3. Kegunaan
seni
a. Seni pakai atau terapan
b. Seni murni
4.
Fungsi seni
Sebagai pemuas batin & dapat
dimanfaatkan.
5.
Media seni
a. Media seni rupa
b. Media seni sastra
c. Media seni tari
d. Media seni music
6.
Apresiasi seni
Apresiasi adalah penghargaan terhadap
hasil karya seni meliputi perasaan, nilai pengamatan, dan nilai penginderaan.
7.
Tujuan akhir dari apresiasi seni adalah
:
- menumbuhkan rasa seni pada diri sendiri
- mengembangkan rasa seni pada
seseorang
- mengembangkan daya kreasi
- mengembangkan rasa estetis
(keindahan)
- untuk mengembangkan dan
menyempurnakan hidup
- menimbulkan nilai-nilai seni
(artistik)
8. Penilaian terhadap karya seni
- Non obyektif
- Obyektif
9. Gaya yang digunakan oleh Penulis itu ada 2
macam, yaitu :
1. Gaya perorangan
2. Gaya meniru
10. Aliran-aliran seni lukis
1. Naturalistis
2. Absrak
3. Ekspresionisme
4. Impresionisme
5. Realistis
6. Abstrak ekspresionisme
Perkembangan Seni Lukis Dunia
A. Masa
Renaissance
1. Leonardo
da Vinci (1452-1519)
Karya-karya da Vinci antara
lain:
1. Penyembahan
Majusi (1481, lukisan)
2. Trattato
della pittura (buku seni dengan goresan penanya)
3. Monalisa
(lukisan Masterpiece)
4. Penjamuan
makanan terakhir (lukisan legendaris)
5. Potret
diri (lukisan)
6. Santapan
malam kudus gereja
2. Michael
Angelo (1475-1564)
Karya-karyanya adalah:
1. David,
Nabi Musa, dan Budak (patung)
2. Penciptaan
Adam (lukisan dinding)
3. Bunda
Maria
4. Pieta
(pahatan) menggambarkan Maria sedang memangku Yesus di Vatican, Roma.
5. Konstruksi
menara gereja Santo Petrus di Roma
6. Paus
Yulius II
7. Madonna
dari Foligno
3. Raffael
Santi (Sanzio)
Karyanya adalah:
a. Ibu
dan Anak (lukisan)
b. Lukisan
potret , Fresco di Vatican
c. Bunda
Maria (Madonna) mengendong bayi Isa
B. Lukisan
Zaman Barok (Baroque)
1. Peter
Paul Rubens
Karyanya adalah :
1. Lukisan
tubuh manusia penuh dengan otot-otot serta perkasa.
2. Lukisan
gaya realism
2. Frans
Hals
Karyanya lukisan orang,
kumpulan perwira tinggi, pembesar negeri dan rakyat banyak.
3. Rembrand
Van Rijn (1607-1669)
Pelukis Belanda dengan
karyanya The Nigt wacht dan Etsa.
C. Seni
Zaman Rococo
Tokohnya adalah Jean Antoine
Watteau. Ciri gaya Rococo adalah membawa siakp-sikap yang berkehendak pada
kehendak kosong, berlebihan, dan dibuat-buat.
Perkembangan Seni Lukis (seni rupa) di
Indonesia
A. Masa
Perintis Seni Rupa Modern Indonesia
1. Masa
Seni Raden Saleh Syarif Budiman
Judul-judul lukisannya adalah:
1. Kampong
2. Orang
berjalan kaki
3. Sebuah
jalan di desa
4. Berburu
menjangan di Jawa
5. Berburu
banteng di Jawa
6.
Antara hidup dan mati
7.
Perkelahian singan dan macan merebut seekor kuda
8.
Binatang buas
2. Masa
Indonesia Jelita
Pelukis-pelukis yang terkenal
adalah :
1. Abdullah
Suryo Subroto (Ayah Basuki Abdullah)
2. Raden
Mas Pri Ngadi
3. Wahidi
4. Basuki
Abdullah
5. Rudolf
Bonet/Bonnet
6. Le
Mayeur
7. De
Zentje
8. Adolf
9. WalterSpies
10. Van
Frank
11. Lokatelli
12. Theomeiyer
13. Stasscher
14. Dake
15. Sayern
16. Sukardji
17. Gunadi
18. Ermast
3. Periode
Persatuan Ahli Gambar Indonesia
Didirikan tanggal 23 Oktober
1938 diketuai Agus Djaya dan sekertarisnya S. Soedjojono anggotanya adalah
Abdul Salam, G.A. Soekirno, Emeria Ateng Rusyaa, Oton Lakmana dll.
4. Periode
Pendudukan Jepang
Pelukisnya adalah Basuki
Abdullah, Affandi, Kartana Yuda Kusomo, Nyoman Ngedon, Ki Hajar Dewantara, K.H.
Mas Mansyur, Soekarno, Hatta, Agus Djaya, Hendra Gunawan, Henk Ngantunk, dan
Otto Djaya.
5. Periode
Pendirian Sanggar-sanggar (1945-1950)
1. Sanggar
“Seniman Masyarakat” (1946)
2. Sanggar
“Indonesia Muda” (SIM)
3. Sanggar
“Prabangkara”
4. Perkumpulan
“Angkatan Seni Rupa Indonesia”
5. Seniman
Muda Indonesia
6. Gabungan
Pelukis Indonesia di Jakarta
6. Perkembangan
Seni Rupa (lukis) Setelah Tahun 1950-an
a. Berdirinya
“Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI)
b. Berdirinya
“Balai Perguruan Tinggi Guru Gambar”
7. Masa
Seni Rupa Baru Indonesia
Berdirinya Kelompok Seni rupa
Baru Indonesia (KSRBI) pada tahun 1971.
8. Pelukis
Maestro Indonesia
Antara lain Rudy Pranajaja,
Basuki Abdullah, R.A.S Sudjojono, Gambir Anom, Dullah, Lee Man Fong, Soerono
Hendranoto, Widayat, Koempoel, Moerdowo dll.
Puisi
Puisi adalah sajak, karangan
yang bermakna akan tetapi tidak semua yang bermakna itu puisi. Cirri-ciri
sastra:
1. Diuraikan
secara subyektif dalam pehamanan atau penulisan
2. Karya
sastra adalah karya yang imajinatif
3. Karya
sastra adalah otonom
4. Karya
sastra mengandung makna lebih
5. Karya
sastra yang agung, besar, akan tetapi abadi
6. Karya
sastra, bila bukunya berjudul novel, puisi, cerpen
Kerangka Dasar Mengapresiasi Sastra:
1. Nilai
budaya Indonesia
2. Usaha
Dasar
3. Pembinaan
dan pnegembangan bahasa
4. Pembinaan
dan upaya bahasa daerah untuk ditingkatkan
Fungsi Sastra Bagi Suatu Bangsa:
1. Mendokumentasikan
segala segi kehidupan bangsa baik yang bersifat jasmani maupun rohaniah
2. Memberikan
arah terhadap cita-cita suatu bangsa generasi satu ke generasi berikutnya.
3. Memperteguh
rasa kepribadian bangsa
4. Sebagai
sumber penyelidikan adat istiadat kebudayaan suatu bangsa
5. Menjadi
sumber sejarah penelitian suatu bangsa.
Unsur keindahan dalam seni sastra:
1. Plastik
bahasa
2. Langgam
bahasa
3. Gaya
bahasa
4. Pemilihan
kata yang tepat
Teater Modern
Ciri-ciri
Teater Modern:
1. Gaya
Konvensi Realis
a. Ilusionistis
b. Pemeranan
atau lakon yang wajar
c. Alur
cerita yang logis
2. Gaya
Realisme Sosialistis Brect
a. Epik
artinya berpikir realis
b. Berefek
alienasi
c. Gaya
Antonin Artaud
Teater Nasional Indonesia
Ciri-cirinya:
Terpadunya berbagai teater
rakyat yang mendapat akulturasi dari teater rakyat.
Fungsi
Teater, antara lain:
1. Untuk
upacara adat (ritual)
2. Untuk
hiburan
Beda Teater dengan Drama dan Sandiwara
Unsur-unsur Teater:
1.
Tubuh
2.
Gerak
3.
Suara
4.
Bunyi
5.
Rupa
6.
Cerita
Kata teater bermula dari istilah “theatron” yang
berarti:
1.
Gedung pertunjukan
2.
Publik, auditorium
3.
Karangan tonil
Sejarah Perkembangan Teater Indonesia
A.
Asal kata teater
Arti teater secara luas antara lain menyangkut:
1.
Gedung pertunjukan atau tempat kegiatan seni
dilakukan.
2.
Publik atau auditorium.
3.
Karangan tonil atau cerita yang mengisi
kegiatan.
B.
Asal Mula Sejarah Teater Dunia
Sejarah
awal mula teater, berasal dari Raja Pericles, seorang raja pencinta ilmu
pengetahuan dan seni. Beliau pada tahun 1600 sampai 1200 S.M. di zaman Yunani
kuno membangun sebuah gedung pertunjukkan tertutup yang disebut “Odeon” dari
bahan kayu, dan juga atas jasanya berhasil pula didirikan panggung terbuka di
“Epiddurus” yang dapat menampung sekitar 1500 penonton, di mana penonton pria
dan wanita dipisahkan. Pada zaman Romawi kuno, dibuktikan dengan ditemukannya
“Amphitheater” yang diperkirakan sekitar abad ke-5 S.M dan direnovasi pada abad
ke-15M, yang berkapasitas (daya tamping) 40.000 s.d 50.000 penonton.
C.
Teater pada masa Jawa kuno
Salah
satu yang sering diberitahukan pada masa Jawa kuno, yaitu wayang ringgit,
wayang wong, dan wayang purwa. Ceritanya seputar cerita Ramayana, Mahabharata,
Sumber Susastra, Supraba duta, Smarabahnaa, Boma, dan Bismara kumara.
a.
Jenis-jenis Teater Rakyat
a.
Teater rakyat Jawa Timur
Jenis teater yang bertolak dari sastra lisan yang
dituturkan dan belum dipentaskan secara komplit (paling sederhana)
b.
Teater rakyat Jawa Barat
Teater rakyat Jawa Barat meliputi Ronggeng gunung,
topeng Blantah, Ubrud, topeng Banyet (Krawang-Bekasi).
c.
Teater rakyat Jawa Tengah dan Yogyakarta
d.
Teater rakyat Riau
e.
Teater rakyat Betawi
b.
Teater Kraton
Cirinya
untuk memenuhi kebutuhan istana, tahap perkembangan lebih tinggi dalam
pengertian lebih evolusioner, bila dibandingkan dengan kesenian rakyat,
bersifat formal, halus dan terikat aturan yang tepat menampilkan serba
keprotokoleran, ditampilkan untuk kepentingan suci atau sacral.
c.
Teater Modern
Teater
modern adalah “hasil cipta, rasa dan karsa orang-orang maju, yang diciptakan
dari kota, oleh kota, dan untuk penduduk kota.
1.
Masa perintis Teater Modern
-
Teater Bangsawan
-
Teater Stambul
-
Teater Opera
2.
Masa Kebangkitan Teater Modern
-
Teater Miss Robert Orion atau Oreon
-
Teater Dardanella Opera
-
Teater/ awal teater modern Indonesia
3.
Masa Perkembangan Teater Modern
-
Teater zaman Jepang
-
Teater tahun 50-an
-
Teater tahun 60-an
4.
Masa Teater Mutakhir
Perkembangan Seni Tari Dunia
1.
Seni Tari Klasik Yunani
Seni
tari klasik Yunani merupakan sumber inspirasi kebudayaan Barat Perwatakan tari
Yunani, sesudah masa Homerus, ialah bahwa pendidikan bangsa Yunani terpusat
pada retorika dan perbuatan keberanian, kesenian, dan pengobatan.
2.
Seni Tari Klasik India
Kepercayaan klasik bangsa Hindu menyatakan bahwa dunia
semesta terjadi karena gerak tari Dewa Syiwa. Perwatakan tari India sesuai
dengan pendidikan tradisionalnya mengarah ke tujuan akhir “Nirwana” (surga)
yang dapat dicapai lewat kebijakan dan pengawasan tingkah laku pribadi.
3. Seni
Tari Klasik China
Seperti
tari SInga “Barongsai” Cina dan tari naga “Liong” Cina.
4. Seni
Tari Klasik Jepang
Contohnya
Tari naga Jepang.
5. Seni
Tari Mesir Kuno
Dewa
tari mereka adalah “Baal” dipelajari oleh “Ruth St. Denis”.
6. Seni
Tari Klasik Tibet
7. Seni
Tari Klasik Yahudi
Contohnya adalah Tari Sahara.
Perkembangan Seni Tari di Eropa
1. Prancis
(abad ke-16)
Lahirlah Ballet.
2. Spanyol
(abad ke-17)
Lahirlah Sarabande.
3. Polandia
(abad ke-18)
Lahirlah Polonaise.
4. Italia
(abad ke-19)
Lahirlah Tarantella.
5. Inggris
Lahirlah Gigue.
6. Jerman
Lahirlah Galop.
Tari Pesta Barat
1. Ballroom
dance
2. Rythem
Dance
3. Hot
Dance
Sejarah Perkembangan Seni Tari Indonesia
1. Zaman
Majapahit (1333 – 1369 M)
2. Zaman
Kerajaan Padang (1547 – 1582)
3. Sultan
Hamengku Buwono I (1746 – 1755)
4. Pangeran
Soerjadiningrat
5. Perguruan
Taman Siswa
6. I
Mario menciptakan Tari Kebyar
7. Lahirnya
Para Perintis Seni Tari Indonesia
8. Pertengahan
bulan Juli 1947
9. Pertukaran
Seni tari antardaerah antara Yogayakarta, Solo dan Bandung di Yogyakarta
10. Pengiriman
misi kesenian I ke luar negeri RRC tahun 1954
11. Uji
coba kreasi baru Wisnoe Wardhana
12. Studi
Banding
13. Nyonya
Kaisola di Jakarta
14. Pusat
Latihan Tari Bagong Kussudiarjo
15. Seksi
kesenian dan kontingen Yogyakarta Wisnoe Wardhana
16. Pergelaran
seni tari Farida Utoyo
17. Pameran
Terapung Indonesia
18. Konservatori
Karawitan Surakarta, Bali, Bandung
19. Pemerintah
RI mendirikan KONRI
20. Organisasi
Irama Citra
21. Pementasan
drama tari Nusa Pertiwi
22. Drama
tari “Topeng Keris Empu Gandring”
23. Akademi
Tari Wisnoe Wardhana berdiri tanggal 22 Maret 1963
24. Berdirinya
Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI)
25. Expo
72
26. Munculnya
Huriah Adam
27. Tokoh
Balet Indonesia “Tanneke Burki”
28. Di
Jakarta dalam Ballroom dances, HIM Damsyik
29. Institut
Kesenian Wisnoe Wardhana tahun 1972
30. Rombongan
seni Kraton Yogayakarta ke luar negeri tahun 1975
31. Soedarso
Pringgoboto menciptakan tari prosesi candi Borubudur.
32. Kebangkitan
seni tari klasik Tradisional.
33. Padepokan
tari Bagong Kussudiarjo
34. Berdiri
Institut Seni Tari Indonesia (ISI) Yogyakarta
35. W.S
Rendra dengan teater “Minikata”
36. Irama
Jaipongan tahun 1983
Nama-nama Tari Daerah di Indonesia
1. Daerah
Istimewa Aceh = tari saman
2. Sumatera
Utara = tari tortor
3. Sumatera
Barat = tari payung
4. Sumatera
Selatan = tari sriwijaya
5. DKI
Jakarta = tari lenong
6. Jawa
Barat = tari srikandi
7. Jawa
Tengah = tari gambyong
8. Yogyakarta
= tari golek
9. Jawa
Timur = tari manuk beri
10. Bali
= tari baris
11. Nusa
Tenggara Timur = tari selendang
12. Timor-timur
=tari tebe
13. Maluku
= tari perisai
14. Kalimantan
Barat = tari hivaar pevitang
15. Kalimantan
Tengah = tari kinyah bawi
16. Kalimantan
Selatan = tari radab rahayu
17. Kalimantan
Timur = tari gong
18. Sulawesi
Utara = tari kolintang
19. Sulawesi
Tenggara = tari malulo
20. Sulawesi
Selatan = tari pakarena
21. Sulawesi
Tengah = tari madondi
22. Toraja
= tari mabadong
23. Jambi
= tari sirih pekasih
24. Bengkulu
= tari randaian takedan
25. Riau
= tari japin hantak kaki
26. Nusa
Tenggara Barat = tari barong tengkok
27.
Lampung = tari bedana kosambi