KELOMPOK 7

KELOMPOK 7

Selasa, 03 April 2012

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR


KELOMPO0K 7 :
ABDILLAH NOOR MISWARI       (C1C111058)
A. ZAINU MUHARRAM A.         (C1C111054)
M. RIZKI ILHAM A.                    (C1C111048)
RAHMATULLAH ALFIKRI         (C1C111114)
RAHMATIKA AGNA                  (C1C111024)
SERVI YANTI RIMIATI               (C1C111038)
YUNIANDA ARDINA                  (C1C111106)

Rangkuman Bab I


ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
A.      Pengertian Mata Kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
Mata kuliah ilmu sosial dan budaya dasar merupakan gabungan dua disiplin ilmu yang berbeda. Ilmu sosial dasar adalah ilmu yang mempelajari dasar-dasar hidup bermasyarakat dan ilmu budaya dasar adalah ilmu yang mempelajari dasar-dasar budaya. Jadi ilmu sosial dan budaya dasar adalah ilmu yang mempelajari dasar-dasar kehidupan sosial dan budaya.
Mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar berusaha meringkas kedua mata kuliah itu dengan memilih topik-topik yang hangat dan sesuai dengan keperluan dan kepentingan perkembangan jiwa mahasiswa dan zamannya. Di dalamnya disajikan topik-topik yang juga berhubungan dengan keadaan di sekitar kita termasuk masyarakat dan lingkungan.

B.      Ruang Lingkup Kajian Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
Ruang lingkup kajian Ilmu Sosial dan Budaya Dasar meliputi :
1.        Manusia dan kebudayaan.
2.       Manusia dan peradaban.
3.       Manusia sebagai makhluk individu dan sosial.
4.       Manusia, nilai, moral, dan hukum.
5.       Manusia, keragaman, dan kesederajatan.
6.       Manusia, sains, dan tekhnologi.
7.       Manusia dan kesenian.
8.       Manusia dan lingkungan.
9.       Manusia dan demografi.

C.      Tujuan Mempelajari Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
1.       Agar mahasiswa menjadi cepat tanggap kepada masyarakat dan lingkungan ditempatnya tinggal.
2.       Agar mahasiswa menjadi peka dan terbuka terhadap perubahan kebudayaan.
3.       Agar mahasiswa menjadi manusia yang beradab dan berperadaban.
4.       Agar mahasiswa menyadari bahwa dirinya sebagai makhluk individu dan sosial.
5.       Agar mahasiswa memahami nilai, moral, dan hukum dan mampu menerapkannya dalam kehidupan.
6.       Agar mahasiswa mengakui adanya keragaman dan mengakui persamaan derajat antarmanusia.
7.       Agar mahasiswa dapat mengetahui perkembangan sains dan IPTEKS serta dampaknya bagi individu, masyarakat, dan negara serta budaya.
8.       Agar mahasiswa memahami manusia dan kesenian.
9.       Agar mahasiswa memahami pentingnya manusia menjaga dan melestarikan lingkungan hidup.
10.   Agar mahasiswa memahami dan menguasai tentang demografi dan dampaknya.

D.      Manfaat Mempelajari Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
Manfaat mempelajari Ilmu Sosial dan Budaya Dasar adalah mahasiswa akan siap menghadapi keidupan bermasyarakat. Mahasiswa juga disiapkan untuk menjadi manusia yang berbudaya, beradab, dan berperadaban sehingga mahasiswa bisa disiapkan agar lebih memasyarakat secara baik degan mematuhi nilai, moral, dan hukum yang berlaku.
Rangkuman Bab II


MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
A.      Asal Kata Budaya
Budaya berasal dari akar kata bahasa Sanskerta, yaitu bhud yang artinya “budi”. Budaya artinya “buah-budi”. Budaya diartikan “hasil budi daya cipta manusia”.  Kata “kebudayaan” berasal dari kata Sanskerta “buddhayah” bentuk jamak dari “buddhi” yang berarti “budi” atau “akal”. Jadi, kebudayaan diartikan sebagai “keseluruhan gagasan, karya dan akal budi manusiayang diciptakannya dengan sengaja dan terus dikembangkan demi kepentingan, kebutuhan, kesejahteraan, kedamaian, kemakmuran, dan kepuasan hidupnya.
Kebudayaan bangsa adalah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budinya rakyat Indonesia seluruhnya.

B.      Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan sama dengan cultuur (bahasa Belanda) yang sama dengan culture (bahasa Inggris) berasal dari perkataan latin “Colere” berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan, dan mengembangkan tanah pertanian (bertani). Jadi, arti culture adalah segala daya dan aktivitas, manusia untuk mengolah dan mengubah alam. Kebudayaan adalah keseluruhan ide-ide, tindakan atau hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar atau keseluruhan dari kelakuan dan hasil kelakuan itu didapat dengan cara belajar.
Kebudayaan merupakan perkembangan majemuk budidaya artinya daya dari budi (kekuatan dan akal). Menurut Antropologi Budaya, kebudayaan adalah “cara orang bersikap dan bertingkah laku yang dipelajari yang indah yang menjadi adat kebiasaan masyarakat beserta hasilnya”. Kebudayaan didefiniskan sebagai cara hidup manusia yang dirancang sebagai pedoman hidupnya.

C.      Batasan Definisi Kebudayaan Menurut Beberapa Ahli
1.       Sultan Takdir Alisyahbana
Kebudayaan adalah “manifestasi dari cara berpikir”.
2.       Koentjaraningrat
Kebudayaan sebagai keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik dari manusia degan belajar.
3.       Moh. Hatta
Kebudayaan adalah “ciptaan hidup dari suatu bangsa”.
4.       Mangunsarkoro
Kebudayaan adalah “segala yang bersifat hasil kerja jiwa manusia dalam arti yang seluas-luasnya”.
5.       M.M. Djojodiguno
Kebudayaan adalah “daya dari budi yang berupa cipta, karsa, dan rasa”.
6.       Drs. Sidi Gazalba
Kebudayaan adalah “cara berpikir dan merasa yang menyatakan diri dalam seluruh segi kehidupan dari seseorang atau segolongan manusia yang membentuk kesatuan sosial dengan suatu ruang atau suatu waktu.
7.       E.B. Taylor
Kebudayaan adalah “keseluruhan kompleks, yang didalamnya terkandung ilmu pengetahuan yang lain, serta kebiasaan yang didapat manusia sebagai anggota masyarakat”.
8.       R. Linton
Kebudayaan adalah “konfigurasi dari tingkah laku yang dipelajari dan hasil diteruskan oleh anggota dari masyrakat tersebut”.
9.       C. Kluckcholn & W.H Kelly
Kebudayaan adalah hasil tanya jawab degan ahli antropologi, ahli hukum, ahli psikologi, ahli sejarah yang eksplisit, implisit, rasional, irasional yang terdapat pada setiap waktu sebgai pedoman-pedoman yang potensial bagi tingkah laku manusia.
10.   J.P.h. Dryvendak
Kebudayaan adalah keseluruhan dari kelakuan dan hasil kelakuan manusia yang teratur oleh tata kelakuan yang harus didapatnya dengan belajar dan hasilnya tersusun dalam kehidupan masyarakat.
11.   Ralph Linton
Kebudayaan adalah sifat sosial turun temurun mans social Heredity.
12.   Alfred North Whitehead
Kebudayaan adalah “karya akal budi”
13.   M.J Langeveld
Kebudayaan adalah “aktivitas yang manusiawi dan rohani sifatnya”.
14.   Zort Mulder
Kebudayaan adalah “perkembangan segala kemungkinan dan kekuatan kodrat, erutama kodrat manusia di bawah pembinaan akal budi”.
15.   K.A. Hidding
Kebudayaan adalah “pengolahan alam”

D.      Kriteria Kebudayaan
1.       Sesuatu yang arus ditemukan sebagai sesuatu yang baru yang sebelumnya tidak ada.
2.       Sesuatu yang arus dialihkan dari generasi ke generasi
3.       Sesuatu yang harus diabadikan dalam keasliannya atau dalam bentuk yang dimodifikasi.

E.       Benda-benda Kebudayaan
1.       Kebudayaan material (bersifat kebendaan, jasmaniah atau konkret)
2.       Kebudayaan nonmaterial (bersifat rohani atau abstrak)

F.       Wujud Kebudayaan
Menurut Koentjaraningrat:
1.       Wujud Idiil
2.       Wujud kebudayaan sebagai kompleks aktivitas dan tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat
3.       Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia
Menurut Melville dan Herskovits:
1.       Keluarga
2.       Sistem ekonomi
3.       Kekuasaan politik
4.       Alat-alat tekhnologi
Menurut Bronislow Malinnowski:
1.       Sistem norma-norma yang memungkinkan kerjasama antar anggota masyarakat
2.       Organisasi ekonomi
3.       Alat-alat pendidikan
4.       Organisasi politik

G.     Harta Kebudayaan
1.       Harta kebendaan (konkret)
2.       Harta kerohanian

H.      Fungsi Kebudayaan
Untuk meningkatkan hidup manusia agar manusia lebih enak hidupnya, lebih berbahagia, lebih aman, lebih senantiasa, dan sejahtera.
I.        Unsur-unsur Kebudayaan
Menurut Koentjaraningrat:
1.       Sistem Religi
2.       Sistem & Organisasi masyarakat
3.       Sistem pengetahuan
4.       Sistem bahasa
5.       Sistem kesenian
6.       Sistem mata pencaharian hidup
7.       Sistem tekhnologi

J.        Tiga Dasar Sumber Kebudayaan
1.       Moral
2.       Etika dan estetika
3.       Intelek

K.      Dua Corak Kebudayaan
1.       Kebudayaan lahir (civilization)
2.       Kebudayaan batin (culture)

L.       Pembentukan Kebudayaan
1.       Temuan tak sengaja
2.       Temuan sengaja
3.       Faktor pembentuk kebudayaan

M.    Kebudayaan Nasional dan Daerah
Kebudayaan Nasional merupakan kepribadian bangsa yang berasal dari pola pikir kehidupan sosial atau puncak dari budaya suku bangsa yang menghuni bumi nusantara ini dan hasil sintesis dari berbagai jenis budaya suku tersebut yang membentuk pola baru
Kebudayaan daerah adala kebudayaan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat suku yang membedakannya dari kebudayaan suku yang lain karena factor adat, kepercayaan, agama dan lingkungan alam yang dapat bertahan karena ikatan tradisi pendukungnya secara turun-temurun

N.     Cara Masuk dan Terbentuknya Kebudayaan
1.       Cara Difusi Kebudayaan
Cara Difusi Kebudayaan adalah suatu proses penyebaran dan pengembangan unsur-unsur terjadinya kebudayaan dari seseorang kepada orang lain atau dari satu masyarakat ke masyarakat lainnya.
2.       Cara Akulturasi
Cara Akulturasi adalah pertemuan dua kebudayaan atau lebih yang masing-masing berdiri sendiri secara damai, atau pertemuan beberapa kebudayaan yang masing-masing kebudayaan sendiri berdampingan secara damai.
3.       Cara Asimilasi
Asimilasi adalah proses meleburnya berbagai kebudayaan menjadi satu kesatuan yang homogeny. Cara asimilasi adalah faktor-faktor yang menyebabkan perubahan kebudayaan, yang merupakan pengaruh dari luar atau pertemuan dua atau lebih warna kebudayaan yang bercampur menjadi satu warna.

O.     Perubahan Kebudayaan dari Lokal Menuju Global
Perubahan merupakan karakteristik semua kebudayaan, tetapi tingkat dari arah perubahan sangat berbeda-beda menurut kebudayaan dan waktunya. Sumber perubahan yang lainnya adalah adanya kontak dengan kelompok-kelompok lain. Kontak dengan kelompok lain ini menyebabkan masuknya gagasan-gagasan dan cara baru yang akhirnya menimbulkan perubahan pada nilai dan norma masyarakat  setempat.

P.      Tumbangnya atau Hancurnya Kebudayaan
Apabila suatu bangsa dikalhkan oleh bangsa lain, biasanya terjadinya penjajahan. Ditekankan unsur  penindasan dan paksaan serta kekerasan. Bangsa yang kalah hanya bisa hidup dan terhindar dari kemusnahan apabila mengikuti  sebanyak banyaknya kebudayaan bangsa pemenang.

Q.     Manusia, Makhluk Berbudaya dan Beretika
Etnosentrisme adalah sikap pemahaman seseorang yang menganggap kebudayaan sendiri sebagai kebudayaan yang bernilai dan menganggap kebudayaan orang lain sebagai kebudayaan yang tidak bernilai atau menganggap kebudayaan sendiri lebih baik dari kebudayaan orang lain.
Hoenderdaal menulis “sebenarnya segala yang diciptakan manusia dibumi ini budaya dulu dan kini khususnya mencakup bidang tekhnik (hasil cipta), seni (hasil rasa), dan etika (hasil karsa)”.
Etika, yaitu pembentukan kepribadian melalui budaya. Contohnya perkawinan, bergaul, dan lain-lain.

R.      Budaya Membutuhkan Etika
Bahwa di alam maupun budaya tersembunyilah etika dan bahaya, maka tokoh Reformasi Calvin menulis “Manusia dalam menelaah alam dan budaya melihat di dalamnya ada unsure dosa juga. Sambil hidup di alam budaya manusia mengambil jarak dari budaya tersebut “Dalam bahasa Jerman disebut juga Innerwelttiche Asese (betapa dalam dunia)”.

S.       Budaya Sebagai Sarana Kemajuan Dan Acaman
Filosof terkenal Hegel (Abad ke – 19) membahas budaya sebagai ”keterasingan manusia dengan dirinya” Van Peursen menjelaskan bahwa “manusia dalam mengembangkan alam ia memasukan dirinya ke alam ketika ia sadar bahwa dirinya di luar alam, maka ia berbudaya agar dapat menyatukan diri dengan alam baru”.
J.J. Rouseau mengajak manusia kembali ke alam untuk mencapai sesuatu yang ideal, sehingga bermunculanlah kaum “Hipes” dan “Ala Hendra.” Klages menulis bahwa budaya bahaya bagi manusia sendiri, dengan budaya dimaksudkan teknik peradaban,pabrik berasap,udara yang penuh bunyi,kota yg kotor,hutan semakin gundul,kedikatoran akal,budi yang tamak.klages menyimpulkan bahwa manusia tidak dapat hidup tanpa budaya yang memuat ancaman bagi dirinya sendiri berpikir untuk mengamati dan mengerti,dan hidup penuh dengan mistik.


Rangkuman Bab III


MANUSIA DAN PERADABAN
A.      Pengertian Adab dan Peradaban
Peradaban berasal dari kata ‘adab’ yang berarti “kesopanan, kehormatan, budi bahasa dan etika”. Lawannya adalah “biadab, kasar, kurang ajar dan tak tahu pergaulan”. Peradaban adalah “seluruh kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan ilmu tekhnik untuk kegunaan praktis”.
Peradaban banyak diartikan oleh para ahli pikir sosial seperti De Haan, Sedilot, Beals & Hoiley, Alisyahbana,dan  Koentjaraningrat. Jadi, peradaban sebagai suatu perwujudan budaya yang didasarkan pada akal (rasio) semata-mata dengan mengabaikan nurani akan berlainan dengan perwujudan budaya yang didasarkan pada akal nurani, dan kehendak sebagai kesatuan yang utuh.

B.      Pengertian Manusia sebagai Makhluk Beradab dan Masyarakat Adab
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri atas tubuh dan jiwa sebagai suatu kesatuan yang utuh dan yang paling sempurna jika dibandingkan dengan makhluk-makhluk lain.
ü  Akal berfungsi sebagai alat berpikir dari sumber ilmu pengetahuan dan teknologi.
ü  Nurani berfungsi sebagai alat merasa, menentukan kata hati dan sumber kesenian.
ü  Kehendak berfungsi sebagai alat memutus, menentukan, kebutuhan, dan sumber kegunaan.
Menurut Bismar Siregar (1996), manusia diciptakan oleh Tuhan sempurna berbekal akal yang tidak ada pada makhluk lain.

C.      Evolusi Budaya dan Tahapan-Tahapan Peradaban
Sistem nilai budaya adalah konsepsi-konsepsi tentang nilai yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar anggota atau warga masyarakat, dan berfungsi sebagai pedoman tertinggi bagi sikap mental, cara berpikir, dan tingkah laku mereka. Kehidupan masyarakat adalah pola kehidupan yang berkelompok dalam bentuk-bentuk karena:
a.       Ikatan perkawinan dan keturunan darah, seperti keluarga.
b.      Kesatuan geografis, seperti desa dan marga.
c.       Kesamaan asal-usul, seperti etnis Melayu, Cina, dan Sunda.
d.      Kesamaan kepentingan dan tujuan.
e.      Kesamaan keahlian dan keterampilan seperti profesi keilmuan.
Menurut Munandar Sulaiman, latar belakang terjadinya perubahan atau evolusi budaya, yaitu:
ü  Jarak komunikasi antarkelompok etnis.
ü  Pelaksanaan pembangunan.
ü  Kemajuan IPTEK.
Evolusi budaya dapat mendorong ke arah perbaikan dan peningkatan kualitas dari:
ü  Pola hidup tradisional, konvensional, dan bertaraf lokal yang berbau mistis, berubah menjadi pola hidup modern bertaraf nasional atau internasional yang berbasis IPTEK.
ü  Pola hidup sederhana yang hanya bergantung pada alam lingkungan, meningkat menjadi pola hidup modern yang mampu menguasai alam lingkungan dengan dukungan sarana dan prasarana serta tekhnologi.
Evolusi budaya dapat mengurangi, menghapuskan hak, dan memposisikan manusia sebagai objek bukan subjek, antara lain sebagai berikut.
1.       Pengusutan hak milik seseorang untuk kepentingan pembangunan  tanpa prosedur ukum yang pasti dan tanpa ganti kerugian yang banyak, bahkan tanpa kerugian sama sekali.
2.       Mengurangi atau meniadakan arti kemanusiaan seseorang, memandang, manusia sebagai objek sasaran yang selalu dikenal penertiban serta hak asasinya tidak dihargai.
3.       Tindakan sewenang-wenang dan tidak ada kepastian hukum dalam hubungan antara penguasa, pejabat, majikan dengan rakyat bawahan dan buruh.

D.      Dampak Evolusi Budaya
Apabila budaya mengalami perubahan akan terjadi pula perubahan sikap mental,pola pikir, dan pola tingkah laku anggota atau warga masyarakat dalam berbagai aspek nilai kebudayaan.
Perubahan budaya dapat berakibat positif, yaitu memperkaya nilai-nilai kehidupan yang sudah ada,mendorong ke ara kemajuan dan menyesejahterakan kehidupan masyarakat. Selain itu, perubahan  budaya dapat pula berakibat negatif, yaitu merusak nila-nilai kehidupan yang sudah ada, menghambat kemajuan, memperburuk sendi-sendi kehidupan, dan merugikan masyarakat sehingga terjadi krisis kemasyarakatan.

E.       Peradaban dan Perubahan Sosial
Sebagai makhluk budaya dari Negara manapun, manusia di muka bumi ini sama karena dibekali oleh Tuhan penciptanya dengan akal, nurani, dan kehendak di dalam dirinya, yang membedakannya adalah perwujudan budaya karena lingkungan berbeda menurut keadaan, waktu, dan tempat.
Perwujudan budaya dapat menekankan pada akal (rasio) saja atau menekankan pada semua unsure akal, nurani, dan kehendak sebagai satu kesatuan utuh. Perwujudan budaya yang didasarkan pada akal (rasio) tanpa mengindahkan nurani akan menimbulkan tentang peradaban (civilization) dan kebudayaan (culture).

F.       Wujud-Wujud Peradaban (Nilai, Moral, Norma, Etika, dan Estetika)
ü  Nilai
Menilai berarti mempertimbangkan untuk menentukan apakah sesuatu itu bermanfaat  atau tidak, hasil penilaian disebut nilai (value).
ü  Moral
Moral adalah kebiasaan berbuat baik disebut perbuatan moral atau susila. Moral bersifat kodrati, artinya manusia sejak diciptakan dibekali dengan sifat-sifat baik,jujur, dan adil.
ü  Norma
Norma adalah suatu aturan yang berlaku, bersifat mengikat norma diperlukan dalam menuntun sikap dan tingkah laku manusia.
ü  Etika
Istilah etika berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu ethos yang berarti adat kebiasaan atau akhlak yang baik. Etika adalah ilmu tentang kebiasaan yang baik berupa perilaku.
ü  Estetika
Estetika adalah ilmu yang mengkaji tentang sifat estetis suatu objek dan merupakan bagian dari ilmu filsafat yang menelaah dan membahas aspek-aspek keindahan sesuatu, yaitu mengenai rasa, sifat, norma, cara menanggapi, dan cara membandingkannya dengan menggunakan penilaian perasaan.
Selain objek diatas, ada pula objek yang diluar diri manusia berupa ciptaan manusia dan ciptaan Tuhan yang maha kuasa.
·         Ciptaan manusia, yaitu prdouk budaya sebagai pantulan rasa keindahan yang ada dalam diri manusia bersifat relatif karena terbatas tempat dan waktu, misalnya mode pakaian, lukisan, bangunan rumah dan sebagainya.
·         Ciptaan Tuhan yang maha kuasa, yaitu produk kekuasaan Tuhan yang bersifat mutlak karena diakui oleh semua orang, misalnya pemandangan alam, kecantikan wanita, dan sebagainya.

G.     Tradisi, Modernisasi, dan Masyarakat Madani
Tradisi adalah suatu kebiasaan, suatu kepercayaan yang sudah sangat mendarah daging pada suatu masyarakat, yang apabila tidak dilaksanakan atau menyimpang akan mengakibatkan sesuatu kejelakan, sedangkan modernisasi adalah persoalan menarik yang dewasa ini merupakan gejala umum di dunia. Secara Historis modernisasi merupakan suatu proses perubahan yang menuju pada tipe-tipe sistem sosial, ekonomi dan politik yang telah berkembang di Eropa Barat dan Amerika Utara pada abad ke-17 sampai abad ke-19.

H.      Ketenangan, Kenyamanan, Ketentraman, dan Kedamaian sebagai Makna Hakiki Manusia yang Beradab
Dalam kehidupan manusia disadari bahwa yang benar,yang indah atau baik, dan berguna menciptakan kesenangan, kepuasan, kebahagiaan, dan kedamaian bagi semua orang.

I.        Peradaban dan Problematikanya bagi Kehidupan Manusia
-          Kemajuan Media Komunikasi bagi Adab dan Peradaban Manusia
Manusia memiliki cara dan pola hidup yang berdimensi ganda, dimana manusia memiliki kehidupan yang bersifat material dan spiritual.
-          Kemajuan IPTEK bagi Adab dan Peradaban Manusia
Dengan adanya IPTEK, cara atau pola pikir manusia akan lebih maju dan modern.

J.        Pertumbuhan dan Perkembangan Demografi teradap Adab dan Peradaban Manusia
Demografi adalah studi ilmiah yang menyangkut masalah kependudukan, terutama dalam kaitanya dengan jumlah, struktur maupun perkembangannya.
ü  Natalitas (Kelahiran)
ü  Mortalitas (Kematian)
ü  Gerak Teritorial (Migrasi)
ü  Moblitas Sosial
-          Mobilitas permanen
-          Mobilitas sirkuler
>ArisR � l s `} �]� kan contoh keutamaan moral, yaitu:
a.       Keberanian, yaitu orang dihindarkan dari sifat nekat dan pengecut.
b.      Ugaari (prinsip secukupnya, kesederhanaan, empan papan ), yaitu orang dihindarkan dari kelaparan dan kekenyangan.
c.       Keadilan.
10.   Nilai Moral sebagai Sumber Budaya dan Kebudayaan
                Ciri utama suatu masyarakat manusia adalah suatu kebudayan sebagai asil berbagai karya, rasa, dan cipta manusia selaku makhluk berakal baik untuk melindungi dirinya sendiri dari keganasan alam maupun dalam rangkaian menaklukannya ataupun untuk menyelenggarakan hubungan hidup bermasyarakat secara tertib dan utuh.

1)      Nilai Moral sebagai Sumber Budaya
                Ada dua jenis sumber etika atau moral, yaitu dari Tuhan Yang Maha Esa (etika atau moral kodrat) dan dari manusia (etika atau moral budaya). Kebudayaan paling sedikit memiliki tiga wujud, yaitu:
1.       Keseluruhan ide, gagasan, nilai, norma, peraturan dan sebagainya.
2.       Keseluruhan aktivitas kelakuan berpola dari manusia disebut sistem sosial.
3.       Benda hasil karya manusia. 
        Budaya bersifat relatif artinya ada yang mendukung dan ada yang tidak mendukung, sehingga dapat disimpulkan bahwa budaya atau tradisi tersebut ada yang baik dan ada yang buruk.

2)      Nilai Moral sebagai Rujukan Nilai Budaya
                Etika adalah nilai-nilai berupa norma-norma moral yang menjadi pedoman hidup bagi seseorang atau kelompok orang dalam berperilaku atau berbuat. Etika dalam arti ini disebut sistem nilai budaya. Sistem nilai budaya merupakan gambaran perilaku baik, benar, dan bermanfaat yang terdapat dalam pikiran.

3)      Nilai Moral sebagai Nilai-nilai Luhur Budaya Bangsa
                Nilai moral adalah nilai atau hasil perbuatan yang baik, sedangkan norma moral adalah norma yang berisi cara bagaimana berbuat baik.

4)      Nilai Moral sebagai Hasil Penilaian
                Kebudayaan dalam kaitannya dengan ilmu sosial budaya dasar adalah penciptaan, penertiban, dan pengelolaan nilai-nilai insani, tercakup dalam usaha memanusiakan diri dalam alam lingkungan, baik fisik maupun sosial.

5)      Nilai Moral sebagai Nilai Objektif dan Nilai Subjektif Bangsa
                Sistem nilai mengandung tiga unsur, yaitu norma moral sebagai acuan perilaku, keberlakuan norma moral hasilnya perbuatan baik, dan nilai-nilai sebagai produk perbuatan berdasarkan norma moral.


6)      Nilai Moral sebagai Kebudayaan dan Peradaban sebagai Nilai Masyarakat
                Menilai artinya memberi pertimbangan bahwa sesuatu itu bermanfaat atau tidak, baik atau buruk, dan benar atau salah. Hasil penilaian tersebut disebut nilai. Hasil karya manusia memiliki nilai estetika, sedangkan adat tata kelakuan dan sistem sosial memiliki nilai etika.
                Sistem niali ini adalah produk budaya hasil pengalaman hidup yang berlangsung terus-menerus, terbiasa yang akhirnya disepakati bersama sebagai pedoman hidup mereka, dan sebagai identitas kelompok masyarakat.

B.      Problematika Pembinaan Nilai Moral
1.       Pengaruh Kehidupan Keluarga dalam Pembinaan Nilai Moral
        Keluarga berperan sangat penting bagi pembinaan nilai moral anak. Hal ini karena dalam keluargalah, pendidikan pertama dan utama anak sebelum memasuki dunia pendidikan dan masyarakat.
2.       Pengaruh Teman Sebaya Terhadap Pembinaan Nilai Moral
        Pengaruh pergaulan dengan teman sebaya sangat mempengaruhi sikap dan perilaku generasi muda kita dalam hal moralnya.
3.       Pengaruh Figur Otoritas Terhadap Perkembangan Nilai Moral Individu
        Figur otoritas harus memberi contoh yang baik bagi masyarakat, khususnya bagi generasi muda. Pengaruh figur  otoritas terhadap perkembangan nilai moral individu sangat besar pengaruhnya
4.       Pengaruh Media Telekomunikasi Terhadap Perkembangan Nilai Moral
        Pengaruh media telekomunikasi akhir-akhir ini memang cukup memprihatinkan di kalangan generasi muda. Sarana telekomunikasi seperti telepon genggam berkamera disalahgunakan untuk merekam adengan-adegan yang tidak pantas dan disebarkan didunia maya.
        Penyalahgunaan sarana telekomunikasi yang seharusnya digunakan sesuai fungsinya ini cukup mempengaruhi sikap dan perilaku generasi muda kita.
5.       Manusia dan Hukum
        Dalam hidupnya, manusia tidak pernah terlepas dari hukum. Setiap sikap dan perilakunya termasuk tutur kata senantiasa diawasi dan dikontrol oleh hukum yang berlaku. Kehidupn manusia sehari-hari berjalan sesuai dengan hukum yang berlaku. Bagi manusia yang mematuhi hukum akan selamat, sedangkan bagi mansia yang tidak mematuhi hukum akan mendapat sanksi atau hukuman.
Rangkuman Bab IV


MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL
                Manusia adalah khalifah yang diturunkan oleh Tuhan dimuka bumi dalam bentuk yang sebaik-baiknya untuk memikirkan bumi. Kelebihan manusia dari segi biologis adalah:
1.       Otak yang besar dan susunan saraf yang kompleks.
2.       Alat bersuara yang keras.
3.       Tangan dan jari-jari yang bebas digerakkan.
4.       Anggota badan yang memungkinkan manusia untuk berdiri.

7 pokok perbedaan tingkah laku manusia dengan makhluk lain, yaitu:
1.       Sebagian besar kelakuan manusia dikuasai oleh akal, sedangkan hewan oleh nalurinya.
2.       Sebagian besar kehidupan manusia dapat berlangsung dengan bantuan peralatan kerja sebagai hasil kerja akal.
3.       Sebagian besar kelakuan manusia didapat dan dibiasakan melalui proses belajar sedang pada hewan melalui proses naluri.
4.       Manusia mempunyai lambang, mempunyai bahasa lisan dan tulisan sedangkan hewan tidak.
5.       Pengetahuan manusia bersifat akumulatif (terus bertambah) karena masyarakat berkembang dan telah mempunyai sistem pembagian kerja.
6.       Sistem kerja diatur sedemikian rupa dengan keterampilan masing-masing.
7.       Masyarkat (manusia) sangat beraneka ragam.

Manusia diciptakan beraneka ragam. Contoh-contoh keanekaragaman iu,antara lain:
1.       Di daerah Pantai Utara Kanada tinggal suku bangsa “Eskimo”
2.       Di ujung selatan Amerika tinggal suku bangsa “Ona” dan “Yahgan”
3.       Di daerah gurun Kalahari di Afrika Selatan tinggal orang Bushmen dan gurun Australia tinggal ras Austroloid.
4.       Pantai Papua Barat hidup suku yang suka berburu.

A.      Makna Manusia Seutuhnya
Manusia adalah makhluk tertinggi ciptaan Tuhan. Manusia memiliki akal dan budi.
a.       Tinjauan Teoritis (teori Darwin)
Teori Evolusi Darwin dicetuskan oleh Charles Darwin, seorang Inggris yang hidup pada tahun 1809-1882. Dalam bukunya yang berjudul “on The Origin of Species by Mean of Natural Section”, beliau mengatakan secara tegas bahwa “manusia berasal dari evolusi makhluk di bawahnya”
b.      Tinjauan Kegamaan (religius)
Tinjauan keagamaan sampai pada kesimpulan bahwa manusia pertama ciptaan Tuhan adalah Adam, sedangkan dari salah satu tulang rusuk Adam diciptakanlah Hawa sebagai jenis Wanita. Dari kedua jenis manusia itulah maka berkembang manusia yang kini tersebar di seluruh dunia.

B.      Kedudukan Manusia Sebagai Makhluk Tuhan
a.       Makhluk religi, manusia cenderung beragama.
b.      Makhluk berstatus sebagai makhluk individu, memiliki khas sendiri.
c.       Manusia sebagai makhluk sosial, membutuhkan orang lain untuk bertahan hidup.
d.      Manusia sebagai makhluk Miliu, makhluk berlingkungan alam.
e.      Manusia sebagai makhluk yang percaya pada Causa Prima, dikendalikan oleh Tuhan.

C.      Hakikat Manusia sebagai Individu
Manusia adalah makhluk individu. Makhluk individu berarti makluk yang tidak dapat dibagi-bagi, tidak bisa dipisahkan antara jiwa dan raganya.

D.      Hakikat Manusia sebagai Anggota Keluarga
Manusia dilahirkan dari keluarga dan kelak akan membentuk keluarga. Keluarga merupakan sebuah kelompok yang terbentuk dari perhubungan individu laki-laki dan wanita, perhubungan yang sedikit banyak berlangsung lama untuk menciptakan dan membesarkan anak-anak.

E.       Siapakah Masyarakat itu?
Masyarakat berasal dari bahasa Arab “syaraka” artinya “ikut serta berpatipasi”. Jadi, masyarakat adalah sekumpulan orang-orang yang bersatu dan disatukan oleh kebudayaan yang sama, atau sejumlah manusia daam arti yang seluasluasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yang dianggap sama.

F.       Bermasyarakat dalam Berbagai Jenis Kehidupan yang Meliputi Jenis-Jenis Tatanan Hidup Berkelompok
·         Konsep Kelompok Sosial Budaya
1.       Lingkungan Sosial Budaya
LIngkungan sosial budaya adalah sejumlah manusia yang hidup berkelompok dan saling berinteraksi secara teratur guna memenuhi kepentingan bersama.
2.       Bentuk Sosial Budaya
Bentuk sosial budaya artinya setiap kelompok sosial budaya mempunyai batas-batas yang telah ditentukan berdasarkan tipe kelompok yang membedakannya dengan kelompok yang lain.
a.       Tipe kelompok sosial budaya berdasarkan kesatuan geografis.
b.      Tipe kelompok sosial budaya berdasarkan ikatan perkawinan.
c.       Tipe kelompok sosial budaya berdasarkan kepentingan yang sama.
d.      Tipe kleompok sosial budaya berdasarkan keahlian professional.
3.       Cara Hidup Sosial Budaya
Artinya sikap,perbuatan, dan tujuan serta cara pencapainnya sudah dipolakan oleh organisasi kelompok dalam seperangkat tuntunan atau pedoman tertulis yang disebut Anggaran Dasar dan Kode Etik. Dalam ilmu sosial dan budaya dasar, kode etik merupakan pandangan hidup kelompok sosial yang bersangkutan.
4.       Tujuan Sosial Budaya
Setiap kelompok sosial budaya memounyai tujuan tertentu. Tujuan tersebut telah dtetapkan dalam anggaran dasar dan kode etik kelompok sosial budaya. Tujuan kelompok sosial dibedakan menjadi:
a.       Membentuk dan memelihara persatuan dan kesatuan.
b.      Membentuk dan memelihara kehidupan rumah tangga.
c.       Mewujudkan kesejahteraan bersama.
d.      Melayani kepentingan klien atau konsumen berdasarkan keahlian professional.

·         Kebutuhan Manusia
1.       Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan material yang berguna bagi perkembangan raga, kelangsungan hidup, dan untuk bertahan hidup.
2.       Kebutuhan rohani adalah kebutuhan yang berguna bagi perkembangan jiwa, intelektual, kesenian, dan ketakwaan kepada Tuhan. Seperti pendidikan dan pelatian, hiburan, kesenian dan keagamaan.
3.       Kebutuhan biologis adalah kebutuhan yang berguna bagi pengembangan keluarga dan kelangsungan generasi.
4.       Pemenuhan kebutuhan apabila ketiga kebutuhan dapat dipenuhi melalui masyarakat, berlakulah bahwa manusia adalah makhluk sosial.

G.     Peranan, Status, Kepemimpinan, dan Kelompok
Kepemimpinan (leadership) adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain (yang dipimpin atau pengikut), sehingga orang lain tersebut bertingkah laku sebagaimana dikehendaki oleh pemimpin tersebut.

H.     Struktur dan Sistem Sosial
1.       Struktur Sosial
·         Pengertian
Secara khas, struktur sosial merupakan hubungan timbal balik antara posisi-posisi sosial dan antara peran-peran (Soekanto, 1993). Bisa juga struktur sosial berarti pola hubungan antara manusia dan kelompok manusia (Coleman).
Hendropuspito (1999) mendefinisikan bahwa struktur sosial adalah skema penempatan nilai-nilai sosial budaya dan organ-organ masyarakat pada posisi yang dianggap sesuai demi berfungsinya organisme masyrakat sebagai suatu keseluruhan, dan demi kepentingan masing-masing.
·         Unsur –unsur Struktur Sosial
Pada dasarnya, struktur sosial merupakan jaringan dari unsur sosial yang pokok dalam masyarakat (Soekanto, 1993). Unsur meliputi:
1.    Kelompok-kelompok sosial
2.    Kebudayaan
3.    Lembaga sosial
4.    Stratifikasi sosial
5.    Kekuasaan dan wewenang
·         Jenis-jenis Struktur Sosial
1.    Struktur kaku dan struktur luwes (tidak diubah)
2.    Struktur formal dan struktur informal (resmi berdasarkan hukum)
3.    Struktur homogen dan struktur heterogen (homogeny=pengaruh sama, heterogen=pengaruh dari luar)
4.    Struktur mekanis dan statistic (menuntut posisi yang sama dan fungsi yang berjalan baik)
5.    Struktur kewibawaan dan struktur kerja sama (mengemukakan pendapat)
6.    Struktur atas dan struktur bawah (struktur atas=golongan orang politik,struktur bawah=golongan tidak punya kekuasaan)
·         Hubungan Struktur Sosial dengan Fungsi Sosial
Dalam kaitannya dengan truktur sosial terdapat hubungan yang tidak dapat dipisahkan antara fungsi sosial dengan struktur sosial.
2.       Sistem Sosial
Terbentuknya masyarakat sebagai suatu sistem sosial yang terdiri atas struktur sosial dan proses-proses sosial. Ikatan-ikatan tertentu untuk menanamkan masyarakat pada suatu kesatuan manusia, yaitu:
ü Ada ikatan adat-istiadat yang merupakan ciri khas kehidupannya dan berlangsung terus-menerus.
ü Adanya interaksi antarwarga masyarakat.
ü Adanya norma-norma atau hukum dan aturan-aturan tertentu yang mengatur seluruh pola perilaku warganya.
Sistem sosial adalah seluruh kegiatan yang berupa tindakan dan dilakukan oleh seseorang, baik sebagai kelompok maupun sebagai individu dalam melakukan interaksi antar sesamanya. Cirri-cirinya adalah:
a.       Adanya sejumlah orang yang tinggal dalam suatu daerah tertentu.
b.      Mempunyai hubungan yang tetap satu sama lain.
c.       Dari hubungan itu, mereka membentuk suatu sistem hubungan antar manusia.
d.      Mereka terlibat karena memiliki kepentingan  bersama.
e.      Memiliki tujuan bersama dan mengadakan kerja sama.
f.        Mengadakan ikatan berdasarkan unsur-unsur sebelumnya.
g.       Memiliki perasaan solidaritas dan perasaan berbagi rasa.
h.      Mereka sadar bahwa di antara mereka, tergantung satu sama lain.
i.         Mereka dengan sendirinya membentuk norma-norma berdasarkan sistem yang tebentuk.
j.        Membentuk kebudayaan bersama berdasarkan unsur-unsur yang ada.
Terbentuknya suatu masyarakat dengan syarat:
a.       Seluruh anggota masyarakat merasa terikat karena memiliki soliaritas.
b.      Pengorbanan yang diberikan berupa pengendalian diri, menahan emosi, hawa nafsu, dan lain-lain yang dapat mewujudkan ketentraman dan keamanan demi kepentingan bersama.
3.       Unsur-unsur yang terkandung dalam masyarakat:
§  Golongan sosial
§  Kategori sosial
§  Lapisan Sosial

v  Kelompok Sosial
Kelompok sosial adalah suatu sistem sosial yang terdiri atas sejumlah orang yang saling berinteraksi satu sama lain dan terlihat dalam suatu kegiatan bersama. Kelompok sosial dibedakan menjadi:
1.       Masyarakat Paguyuban adalah kelompok sosial yang didasarkan pada ikatan batin anggota-anggotanya.
2.       Masyrakat Patembayan adalah kelompok sosial yang memiliki hubungan famili.
v  Perbedaan antara kelompok (group) dan masyarakat (society)
1.       Kelompok adalah “perkumpulan orang-orang yang berinteraksi antara satu dengan lainnya dan mempunyai beberapa aktivitas bersama, minimal terdiri atas 3 orang individu.
2.       Masyarakat adalah “sekelompok orang, sekurang-kurangnya memiliki bersama kebudayaan yang jelas, menempati wilayah tertentu, mempunyai perasaan akan persatuan dan memandang diri mereka sebagai suatu kesatuan yang dapat dibedakan dari kesatuan lainnya.
v  Proses-proses Sosial
Adalah cara-cara berhubungan yang dapat dilihat apabila orang-perorangan dan kelompok-kelompok manusia saling bertemu dan menentukan sistem serrta bentuk-bentuk hubungan tersebut. Bentuk-bentuk proses sosial: - Sosialisasi
- Pengendalian Sosial
1.       Masyarakat Kota
Adalah mereka yang tinggal dikota, mata pencahariannya berwujud bekerja dipemerintahan, swasta, lebih mengutamakan perdagangan dan industri.
2.       Masyarakat Desa
Adalah penduduknya berbuat di bidang pertanian, perikanan, peternakan, atau gabungan dari semuanya.

I.        Hakikat Masyarakat dan Makna Manusia sebagai Makhluk Sosial
a.       Makna Individu
Individu berasal dari bahasa latin, yaitu individium yang artinya “yang tak terbagi”. Menurut Dr. A. Lysen, individu adalah manusia perseorangan. Individu sebagai makhluk sosial berarti indiviu yang sedang mengadakan hubungan dengan alam sekitarnya, khususnya masyarakat dalam hal ini dapat dikatakan manusia dengan sadar menghubungkan sikap, tingkah laku, dan perbuatannya dengan inividu-individu lainnya sehingga terbentuk suatu kelompok yang besar.
b.      Makna Keluarga
Keluarga merupakan kelompok primer yang paling penting dalam suatu masyarakat. Keluarga dalam bentuk yang murni adala suatu satu kesatuan sosial yang mempunyai sifat-sifat tertentu yang sama di mana saja dalam satuan masyarakat.
Fungsi Keluarga menurut William F. Ogburn, yaitu:
1.       Fungsi Pelindung
2.       Fungsi Ekonomi
3.       Fungsi Pendidikan
4.       Fungsi Rekreasi
5.       Fungsi Agama
Sementara itu, Merstedf mengemukakan bahwa fungsi keluarga adalah:
1.       Mengatur dan menguasai impuls-impuls
2.       Menegakkan antar budaya
3.       Mewujudkan status
c.       Makna Masyarakat
Menurut Hasan Sadily berpendapat bahwa masyarakat adalah suatu keadaan badan atau kumpulan manusia yang hidup bersama.
Syarat-syarat suatu masyarakat;
1.       Harus ada pengumpulan manusia dan harus banyak.
2.       Telah bertempat tinggal dalam waktu yang lam dalam suatu daerah tertentu.
3.       Adanya aturan-aturan atau undang-undang.
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan manusia hidup bersama:
1.       Dorongan untuk mencari makan.
2.       Dorongan untuk mempertahankan diri.
3.       Dorongan untuk melangsungkan jenis.

J.        Fungsi dan Tugas Manusia sebagai Makhluk Sosial
a.       Fungsi Manusia dalam Masyarkat
Manusia di masyarakat berfungsi sebagai penyusun masyarakat itu sendiri. Kelompok yang terdiri atas manusia-manusia membentuk masyarakat. Dengan terdapatnya manusia di masyarakat, manusia itu sendiri merupakan bagian dari masyarakat itu sendiri.
b.      Tugas Manusia dalam Masyarakat
Manusia di masyarakat bertugas sebagai pembentuk, pelaku, dan pemakai masyarakat itu sendiri.
c.       Masyarakat sebagai Wadah Pemanusiaan Individu
Dengan adanya masyarakat individu-individu akan menyadari bahwa dirinya memerlukan orang lain untuk menolongnya. Dengan hidup di masyrakat, individu akan menjadi manusia seutuhnya.
d.      Tugas Keluarga Membina Individu sebagai Makhluk Sosial
Keluarga bertugas menjadikan anak-anaknya sebagai wahana atau tempat pembentuk kepribadian individu. Keluarga juga bertugas untuk mentransfer kebudayaan yang ada di masyarakat untuk diberikan kepada keluarga.
e.      Individu sebagai Anggota Keluarga
Keluarga diartikan sebagai suatu satuan sosial terkecil yang dimiliki oleh manusia sebagai makhluk sosial yang ditandai adanya kerja sama ekonomi.
f.        Inividu sebagai Anggota Masyarakat
Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, adat-istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya.

K.      Perubahan dan Stratifikasi Sosial
a.       Stratifikasi Sosial
Menurut Pitirim A. Sorokin (dalam Soekanto, 1989), stratifikasi sosial merupakan ciri yang tetap dan umum pada setiap masyarakat yang hidup teratur.
b.      Unsur-unsur dalam Stratifikasi Sosial
1.       Status atau kedudukan
-          Status yang diperoleh (Ascribed Status)
-          Status yang diraih (Achieved Status)
2.       Peran merupakan aspek dinamis dari kedudukan atau status.
c.       Terjadinya Stratifikasi Sosial dan Fungsinya
1.       Terjadinya stratifikasi sosial
-          Terjadi secara alamiah atau dengan sendirinya
-          Terjadi karena bentukan untuk mencapai tujuan bersama.
2.       Fungsi stratifikasi sosial
-          Menjelaskan kedudukan seseorang pada tempat-tempatnya dalam masyarakat.
-          Terjadinya distribusi pengargaan
-          Terjadinya ketertiban dan penertiban sosial
-          Dasar-dasar stratifikasi sosial
Faktor-faktor yang membentuk ketidak samaan sosial:
1.       Ukuran kenyamanan
2.       Ukuran Kekuasaan
3.       Ukuran Kehormatan
4.       Ukuran Ilmu Pengetahuan
-          Bentuk-bentuk Stratifikasi Sosial
1.       Stratifikasi sosial berdasarkan kriteria ekonomi
ü  Kelas Sosial Atas
ü  Kelas Sosial Menengah
ü  Kelas Sosial Bawah
2.       Stratifikasi Sosial berdasarkan Kriteria Sosial
Stratifikasi sosial berdasarkan kriteria sosial adalah pembedaan anggota masyarakat ke dalam kelompok tingkatan sosial berdasarkan status sosialnya.
3.       Stratifikasi Sosial berdasarkan Kriteria Politik
Yaitu kelompok lapisan atas elite kekuasaan (disebut kelompok dominan atau menguasai) dan kelompok lapisan bawah atau yang dikuasai (disebut massa).
4.       Stratifikasi Sosial berdasarkan Kriteria Pekerjaan
Jenis pekerjaan dapat dipergunakan untuk membedakan lapisan-lapisan sosial dalam masyarakat.
5.       Stratifikasi Sosial berdasarkan Kriteria Kehormatan
Ukuran kehormatan terlepas dari pemilikan kekayaan maupun kekuasaan.
6.       Stratifikasi Sosial berdasarkan Kriteria Budaya Suku Bangsa.
Di Jawa terdapat pelapisan sosial, yaitu:
-          Golongan wong baku (cikal bakal)
-          Golongan kuli gondok (lindung)
-          Golongan mondok emplok
-          Golongan rangkepan
-          Golongan sinoman
Selain itu ada juga yang berdasarkan keturunan:
-          Golongan priyayi
-          Golongan wong cilik
7.       Pengaruh Stratifikasi Sosial dalam Kehidupan Bermasyarakat
a.       Terjadinya Hierarkhi dalam Berbagai Struktur Sosial
Karena dalam masyarakat terdapat berbagai struktur sosial, dalam setiap struktur pun akhirnya akan terdapat hierarkhi atau perjenjangan sosial
b.      Munculnya Lambang-lambang Status Sosial
Setiap lapisan sosial mempunyai kecendrungan berbeda dengan lapisan sosial yang lain. Oleh karena itu, kelompok-kelompok yang menduduki status tertentu sering menggunakan lambang-lambang tertentu yang warna dan bentuknya tidak sama antara yang satu dengan yang lain.
c.       Penindasan oleh Segmen-Segmen Besar dalam Masyarakat
Segolongan kelompok orang dalam suatu strata, jika dibandingkan dengan orang-orang dari kelompok strata-strata yang lain akan terlihat jelas perbedaan-perbedaan dalam soal hak, penghasilan, pembatasan, dan kewajiban